NOVA.id – Kala berwisata ke Jepang, mungkin salah satu kota tujuannya adalah Tokyo.
Padahal sebenarnya, ada destinasi lain yang tak kalah seru yaitu Yokohama.
Sebagai kota terbesar kedua di Jepang, Yokohama memiliki banyak sejarah dan atraksi menarik.
Baca Juga : Vicky Shu Beri Sugesti Positif Saat Hamil, Setelah Lahir Bayinya Miliki Sifat Seperti Ini
Yokohama merupakan salah satu dari tiga pelabuhan yang dibuka untuk bangsa asing setelah berabad-abad isolasi di Jepang, sehingga memiliki hubungan yang menarik dan unik dengan Barat.
Dibuka pada tahun 1859, Yokohama dengan cepat berubah dari desa nelayan yang sepi menjadi basis perdagangan internasional.
Memang, Jepang dengan cepat memetik manfaat teknologi Barat, dengan Yokohama menjadi tempat pertama di negara itu yang memiliki surat kabar harian, lampu jalan bertenaga gas, dan jalur kereta api.
Baca Juga : Penulis Buku Bung Karno dan Sejarawan Peter Kasenda Meninggal Dunia
Sekitar 30 menit waktu yang dibutuhkan sejenak untuk bertandang ke kota yang berada di pintu utama Teluk Tokyo itu.
Bahkan saat ini, Yokohama menikmati reputasi sebagai salah satu kota paling internasional dan terdepan di Jepang.
Namun itu tidak berarti bahwa itu tidak mempertahankan sejarahnya yang kaya.
Baca Juga : Hal Unik di New York Fashion Week Beberapa Hari Terakhir, Apa Saja?
Mari kita lihat beberapa tempat di sekitar kota untuk benar-benar menjadikan kunjungan kita tidak terlupakan.
Untuk menuju ke Yokohama, kita bisa terbang langsung via Tokyo, dan disambung dengan transportasi kereta atau bus.
Salah satu penerbangan dengan pelayanan khas Jepang terbaik untuk terbang ke sana adalah All Nippon Airways (ANA), yang mengunggulkan perfeksionisme demi kenyamanan penumpang.
Minato Mirai
Dengan nama yang secara harfiah berarti "pelabuhan masa depan", Minato Mirai memiliki banyak hal untuk dinikmati.
Seseorang melihat ke luar angkasa, dan kemungkinan besar kita akan setuju untuk mendapatkan pengalaman tersebut di sini.
Berlokasi mengapung di atas Teluk Yokohama, Minato menyediakan banyak hal untuk membuat siapapun bahagia.
Destinasi ini memiliki banyak pilihan belanja, serta ratusan restoran, butik, dan bahkan taman hiburan.
Mendominasi cakrawala yang menakjubkan adalah Landmark Tower, gedung tertinggi di Jepang dari tahun 1993 hingga 2014.
Berjalan di sepanjang trotoar Minato Mirai sangat direkomendasikan.
Baca Juga : Berita Terpopuler: Pesona Istri Yusril Ihza Mahendra Hingga Pangeran William dan Istrinya Nakal!
China Town
Segera setelah pembukaan pelabuhan pada tahun 1859, populasi Tionghoa yang cukup besar menetap di dekatnya.
Saat ini, Pecinan Yokohama adalah yang terbesar di Jepang, dengan ratusan toko dan restoran yang berjajar di jalan-jalan sempit.
Kunjungan ke jalanan yang penuh warna dan hingar-bingar sangat berharga untuk perjalanan itu sendiri, tetapi yang paling menarik perhatian banyak orang adalah makanannya.
Puluhan kedai makanan dan restoran hadir berdesakan di jalan-jalan sempitnya, menjual beragam menu lezat mulai dari makanan lengkap hingga roti kukus.
Kita bisa menikmati makan di jalan, mencoba apa pun yang menarik perhatian.
Baca Juga : Model dengan Down Syndrome Juga Runway di New York Fashion Week loh!
Museum Ramen
Salah satu daya tarik terbesar di Yokohama adalah Museum Ramen, monumen besar untuk mie instan yang ada di mana-mana.
Bangunan multi-level ini memiliki semua yang ingin kita ketahui tentang ramen, dari sejarahnya hingga gaya yang sangat bervariasi di seluruh negeri.
Bahkan ada replika 1:1 yang menggambarkan kondisi jalanan di Tokyo pada sekitar tahun 1958, ketika ramen instan ditemukan.
Kita dapat dengan mudah menyelinap kembali ke masa lalu sambil berjalan-jalan di museum.
Dan tentu saja, kita bisa mencoba puluhan jenis sup ramen dan mie yang berasal dari seluruh Jepang.
Baca Juga : Ternyata Teman Terdekat Meghan Markle di Kerajaan Bukan Kate Middleton, Lalu Siapa?
Desa Bir Kirin
Apa cara yang lebih baik untuk menuntaskan santap ramen dibandingkan dengan bir gratis?
Salah satu dari empat perusahaan penyulingan bir utama Jepang, Kirin, didirikan di Yokohama pada tahun 1907.
Di sini, kita bisa mengikuti tur gratis untuk menyimak fasilitas pembuatan bir, di mana pada akhir perjalan, seluruh pengunjung akan diberi kesempatan mencicipi gratis segelas bir khas setempat. (*)