Tak Ingin Anak Dimusuhi karena Intoleran? Yuk, Ajarkan 3 Hal Ini!

By Healza Kurnia, Senin, 17 September 2018 | 07:00 WIB
Ilustrasi toleransi anak (istock)

NOVA.id - Toleransi secara umum adalah sikap untuk selalu saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada.

Sikap ini dianggap penting untuk dimiliki setiap individu agar mencegah perkembangan sikap intoleran yang mampu menyebabkan perpecahan.

Seperti konflik rasis, kefanatikan, intolerir, dan kebencian.

Agar toleransi bisa menginternalisasi di dalam diri seseorang, sikap tersebut sudah harus mulai ditanamkan sedini mungkin.

Baca Juga : Misterius, Benarkah Sosok Perempuan Berwajah Pucat di Konser Sheila On 7 Ini Makhluk Gaib?

Seorang anak yang memiliki sikap toleransi akan menjadi lebih respek terhadap satu sama lain.

Dia akan menjadi pribadi yang menghormati sebuah perbedaan, baik itu ras, jenis kelamin, penampilan, kebudayaan, kepercayaan, kemampuan, dan orientasi seksual.

Anak-anak yang memiliki sikap toleransi akan bisa mempertahankan respek ini meskipun mereka tidak setuju dengan sudut pandang atau kepercayaan seseorang.

Kapan tepatnya orang tua bisa mengajarkan toleransi? Saat anak berusia dua tahun.

Baca Juga : Sujud di Kaki Lina, Rizky Febian Sampaikan Kata-Kata Menyentuh agar Mama Kembali!

Di usia ini anak sedang berada pada tahap sensorimotor yang mana anak sudah memiliki kemampuan imitasi atau meniru.

Lalu seperti apa tips mudah dalam membentuk toleransi kepada anak?

Berikut ini penjelasan selengkapnya dari Mira D. Amir, seorang psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia.

Baca Juga : Lama Digosipkan, Ruben Onsu Akhirnya Bongkar Hubungan Ayu Ting-Ting dan Ivan Gunawan!

1. Memberi contoh sikap toleransi

Berikan contoh dan terapkan pola asuh berdasarkan sikap toleransi baik di rumah dan di sekolah.

Ajak anak untuk melihat dan terlibat dalam berbagai keragaman.

Seperti mengajak anak ke museum yang berisi beragam adat dan budaya Indonesia. 

Sahabat NOVA juga bisa memberikan anak mainan, boneka, materi belajar, musik, kostum, video dan permainan yang menampilkan keberagaman.

Baca Juga : Meski Tersenyum, Tangis Najwa Shihab Nyaris Pecah Dengar Kata-Kata Ini dari Sang Ayah!

2. Menanamkan apresiasi terhadap keberagaman

Ajarkan kepada anak bagaimana cara menanggapi perbedaan.

Jika anak bertanya, usahakan berikan jawaban yang penuh apresiasi dan respek.

Seperti, “Walaupun kamu dan temanmu berbeda suku dan budaya, kalian tetap boleh berteman, loh. Kalian, kan sama-sama tinggal di Indonesia.”

Baca Juga : Selalu Tampil Sederhana, Lihat Dulu Rumah dan Restoran Duta Sheila On 7 di Yogyakarta!

3. Berikan peringatan secara halus

Walaupun kita sudah mengajarkan anak untuk bertoleransi, tidak menutup kemungkinan jika anak mendapat pengaruh dari luar.

Jika anak menunjukkan sikap intoleran jangan langsung bereaksi berlebihan atau langsung mengritik.

Dengarkan terlebih dahulu alasannya, kemudian jelaskan dengan memberikan pengalaman.(*)

(Melissa Tuanakotta)