Anak Sering Sakit Perut Bisa Jadi Korban Bully, Perhatikan Tanda Ini!

By Alfiyanita Nur Islami, Jumat, 21 September 2018 | 20:30 WIB
Anak enggan berangkat sekolah bisa jadi tanda ia adalah korban bully (iStock/Tomwang112)

NOVA.id - Sebagai orang tua tentu kita akan bahagia jika sang anak punya banyak teman di sekolah.

Namun pernahkah membayangkan jika ternyata anak kita menjadi korban bully?

Bagaimana cara mengatahui hal tersebut? Yuk, kita lihat tanda-tanda di bawah ini.

Baca Juga : Sule dan Lina Cerai, 5 Tips Ini Bisa Bantu Kita Tak Salah Pilih Pasangan

1. Enggan bangun pagi untuk sekolah

Sekolah bisa menjadi salah satu tempat anak rentan di bully.

Ketika sang anak mulai enggan untuk berangkat sekolah, harusnya menjadi sebuah pertanyaan para orang tua.

Jangan sampai anak kita enggan ke sekolah karena ia tak punya banyak teman di sekolah.

"Anak-anak cenderung merasa lebih aman di rumah pada akhir pekan, dan hari Senin ialah hari yang sulit baginya," ujar seorang penasihat, Donna Clark.

Baca Juga : Perempuan Ini Tutupi Jerawatnya dengan Motif Bintang, Berani Coba?

2. Anak sering pusing dan sakit perut

Sakit kepala dan sakit perut ialah bentuk manifestasi dari rasa kecemasan terkait bullying.

Jika anak kita mengeluhkan gejala-gejala ini terus menerus, bicarakan dengan mereka tentang hal itu, saran Bailey Lindgren, seorang rekan di Pusat Koalisi Advokasi Orangtua untuk Hak Pendidikan '(PACER) Pusat Pencegahan Bully Nasional.

“Tanyakan padanya secara terbuka dan ciptakan ruang non-konfrontatif di mana kita dapat mendiskusikan akar masalah,” ujarnya.

Baca Juga : Syahrini Sebut Dirinya Lahir karena Pesawat Delay! Kok Bisa?

3. Sulit tidur

Jika seorang anak gugup atau cemas, ia biasanya akan mengalami sulit tidur.

Ketidakmampuan anak berbaur dengan rekannya akan membebankan pikiran sebelum tidur.

“Jika seorang anak terlihat lebih lelah dan lebih murung dari biasanya, itu bisa jadi pertanda mereka sulit tidur di malam hari,” kata Bailey Lindgren.

Baca Juga : 25 Juta untuk Tiket Konser Syahrini, Inilah Souvenir yang Didapatkan

4. Tidak ingin berinteraksi dengan anggota keluarga

"Jika seorang anak tidak terlalu banyak bicara seperti biasanya, atau mereka langsung pergi ke kamar setelah sekolah, itu bisa menjadi hal yang harus diwaspadai," ujar Bailey.

Korban bully akan lebih reaktif pada anggota keluarga sebagai balasan atas apa yang dilakukan temannya padanya.

Jadi coba mulai perhatikan gerak gerik anak Sahabat NOVA ya.

Baca Juga : Siswa Berkebutuhan Khusus LSBA Tampil Memukau di Drama Musikal Lima Sekawan!

5. Sensitif ketika ditanya perihal sekolah

Jika seorang anak atau remaja lebih sensitif ketika ditanya perihal kegiatan sekolah, bisa jadi ada yang tak beres di sana.

Hal itu mengindikasikan adanya kecemasan atau ada peristiwa yang terjadi dibaliknya.

“Seharusnya, sang anak lebih ceria dan senang ketika ditanya soal kegiatannya di sekolah,” tandas seorang penasihat, Donna Clark, dikutip dari Readers Digest.

Yuk Sahabat NOVA kita lebih peduli dengan kondisi psikis anak kita.

Mulailah untuk tanyakan kegiatan hariannya ya.(*)