NOVA.id – Berhasil menyelesaikan ekspedisinya, pendaki gunung pertama beranggotakan perempuan ini kembali dari Kutub Utara pada Jumat (21/09).
Dilansir dari Curiosity.com, dulu Kutub Utara hanya dikunjungi oleh para ilmuwan.
Namun sekarang, tiap tahunnya, Kutub Utara mendapati ada sekitar 1.000 pengunjung yang datang tiap harinya.
Baca Juga : Bella Shofie Disebut Kuasai Harta Pengusaha Batu Bara, Istri Sah: Ikhlas Banyak Doa
Pengunjung yang datang biasanya bertujuan ingin membuktikan diri dan keberanian mereka.
Termasuk ekspedisi yang dilakukan oleh pendaki gunung beranggotakan perempuan ini.
Felicity Aston, perempuan ini sering mendaki di kedua kutub selama hampir dua dekade, juga di tahun 2009.
Baca Juga : Pakai Hijab Bikin Wajah Terlihat Berbeda? Siasati dengan Trik Ini
Sebagai pemimpin perjalanan, ia berhasil memecahkan rekor yang sama pada kategori ‘All-female trip to the South Pole’.
Tak hanya bertujuan membuktikan ketangguhan seorang wanita penjelajah, mereka juga mengumpulkan data tentang fisiologi dan psikologi manusia saat di lingkungan ekstrim.
Dilakukannya ekspedisi ini dilatarelakangi oleh tidak banyaknya studi ilmiah yang meneliti efek lingkungan kutu bagi tubuh manusia.
Baca Juga : Baru Lahir, Bayi Cantik Chicco Jerikho dan Putri Marino Bergaya Rocker, Gemas Banget!
Terlebih, tidak ada satu pun dari studi tersebut termasuk perempuan.
Beranggotakan 11 orang, para perempuan ini melakukan perjalanan sejauh 80 kilometer di atas ski.
Dalam perjalanannya tersebut, mereka juga mengumpulkan ludah, urin, darah.
Baca Juga : Pak Ngah Pencipa Lagu Cindai Meninggal Dunia, Siti Nurhaliza Panjatkan Doa
Mereka melacak suhu tubuh, denyut jantung, dan metabolisme untuk dua penelitian (fisiologi dan psikologis).
Pencarian anggota tim sendiri dilakukan Aston dengan mengunggah postingan pada akun Facebooknya.
Baca Juga : Kakak Syahrini Meninggal Dunia, Diduga Tersetrum Listrik
Ia mengumumkan bahwa mencari tim perempuan untuk ekspedisi terkahir ke Kutub Utara.
Tidak ada kriteria khusus, Aston hanya membutuhkan anggota yang antusisas untuk mampu menyelesaikan tugas ekspedisinya ini.
Dari sinilah, kesebelas perempuan itu berkumpul.
Baca Juga : Berita Terpopuler: HIV karena Perawatan Facial Hingga Kasus Narkoba Mudy Taylor
Perempuan-perempuan tersebut berasal dari negara serta budaya yang berbeda.
Beberapa di antaranya berasal dari Arab Saudi, Inggris, Kuwait, Slovenia, Rusia, Swedia, Qatar, dan lain-lain.(*)