NOVA.id - Banyak orang menginginkan keberadaan ruang "privat" seperti kamar mandi juga berada dalam ruangan yang tak terlihat seperti kamar tidur.
Namun, terkadang masih banyak yang belum paham bagaimana membuat kamar mandi yang tepat dan nyaman di dalam sebuah kamar tidur utama?
Indra Zaka Permana, arsitek prinsipal dari PrivateLaboratory.net pun membagikan beberapa tips mudahnya kepada Sahabat NOVA.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah perhatikan kehadiran ventilasi ataupun exhaust untuk jalur keluar-masuknya udara.
Baca Juga : Bolehkah Kamar Mandi Ada di Dalam Kamar Tidur? Ini Kata Ahlinya
“Pastikan exhaust-nya jalan, ada udara lembap yang dikeluarkan ke luar ruangan. Bayangin kelembapan kayak di pantai, panas, bikin enggak nyaman. Kalau bisa, aliran udara mampu mengeluarkan kelembapannya, entah ke atas atau ke bagian atap, atau mungkin ke ruangan luar di balik kamar mandi,” tutur pria yang akrab disapa Zaka ini.
Soal susunan interior, Sahabat NOVA bisa menerapkan hal-hal standar.
Yang pasti, luasnya sesuai dengan kebutuhan kita akan ruang gerak.
“Kayak kloset, pastikan masih ada jarak 15 sampai 20 cm di sebelah kiri dan kanan, jangan terlalu mepet. Sehingga tangan bisa gerak beraktivitas tak membentur dinding. Jangan terlalu enggak nyaman, (sehingga) kita akan merasa sedikit lega,” bilang Zaka.
Baca Juga : Ups, Kevin Sanjaya Kepergok Bersama Denira Wiraguna, Aktris yang Terobsesi Jadi Psikopat!
Hal lain yang turut perlu diperhatikan, jangan posisikan kamar mandi tepat berhadapan dengan tempat tidur.
Jadi, pandangan kita tidak terhalang.
Atur area wastafel supaya tidak terletak di balik pintu kamar mandi.
Rancang kloset agak tidak terletak jauh dari pintu.
Baca Juga : Isu Rumah Tangga Terancam, Adik Ipar Zaskia dan Shireen Sungkar Pamer Penampilan Baru!
“Yang penting kita buka pintunya enak. Soalnya kebanyakan kamar mandi di kamar tidur banyak yang buka pintunya tidak leluasa dan tidak enak. Dan kloset jangan terlalu jauh,” katanya.
Sementara untuk pemilihan antara bak mandi atau shower, bahkan bathtub, perlu kita pertimbangkan beberapa faktor secara general.
Misal, seberapa borosnya air yang akan digunakan dan juga faktor kesehatan.
Umumnya, penggunaan air dari bak akan lebih boros ketimbang mandi menggunakan shower, sehingga penerapan shower akan lebih hemat.
Baca Juga : Awas, Tulang Anak Bisa Jadi Rapuh Bila Lupa 5 Hal Penting Ini
Soal kesehatan, mandi menggunakan gayung, shower, atau bathtub sama-sama punya manfaat.
Berendam air hangat mampu meningkatkan mood dan melembapkan kulit.
Shower bisa meringankan pegal linu di punggung dan otot.
Dan guyuran air dingin dari gayung akan menstimulasi penurunan berat badan, juga meningkatkan mood.
Baca Juga : Putus Komunikasi Sejak Gugat Cerai, Lina Tiba-Tiba Kembali Telepon Sule, Ada Urusan Apa?
Terakhir, untuk keramik yang digunakan, Zaka menyarankan hal-hal mendasar.
Seperti, memilih produk dengan permukaan bertekstur kasar, supaya tidak licin dan membahayakan.
“Untuk lantai, jangan pakai yang glossy, karena banyak kejadian orang jatuh di kamar mandi. Dinding, saran saya jangan keseluruhan glossy, usahakan ada yang tidak licin di sekitar 90 sampai 100 cm dari lantai. Area yang tidak licin itu bisa untuk berpegang pada dinding,” pungkasnya.(*)
(Jeanett Verica)