Rayakan Ulang Tahun ke-15, Ini Dia Sosok di Balik Sokola Institute

By Yashinta Mulya Sari, Jumat, 28 September 2018 | 10:00 WIB
Butet Manurung (Anton Wisnu Nugroho)

NOVA.id – Bersamaan dengan hari jadi Sokola Institute ke 15 pada Rabu (26/09), Saur Marlina Manurung atau yang dikenal dengan Butet Manurung juga merayakan ulang tahunnya.

Didirikan oleh Butet Manurung, Sokola Institute atau dulu dikenal dengan Sokola Rimba adalah lembaga Indonesia yang fokus pada pendidikan masyarakat adat.

Dalam masyarakat adat, Butet tidak melihat tidak adanya kata ‘miskin’ seperti yang kebanyakan orang pikirkan.

Baca Juga : Sehat dan Menyegarkan, Bikin Jus Antioksidan Bahan Alami Ini, yuk!

Yang ada hanyalah kebersamaan dan rasa saling mendukung.

Dari sini Butet mengaku, ia kini merasa lebih mudah bersyukur.

“Aku jadi mudah bersyukur dan lebih mudah melihat positif dari setiap sisi peristiwa dan orang. Aku jadi belajar dari situ,” ujarnya.

Baca Juga : Mengidolakan Maudy Ayunda, Nindy Sampai Lakukan Hal Ini saat Hamil!

Dalam menjalankan misinya memberikan pendidikan bagi masyarakat adat, rintangan pasti ada pada jalan yang ia lalui, terutama saat melakukan pendekatan.

Untuk bisa dekat dengan mereka, Butet mau tidak mau harus mengikuti adat istiadat mereka agar mereka juga mau.

Salah satu caranya yakni dengan belajar bahasa, berpakaian serta makan makanan yang sama dengan mereka.

Baca Juga : Jadi Juri Asia’s Next Top Model, Jedar Tampil Casual dan Elegan!

“Kita ikut pakai sarung, makanannya kita ikut. Ga harus, tapi itu mempercepat proses,” tutur Butet.

Karena sekolah itu tabu bagi masyarakat adat, jadi cara agar mereka mau mendengarkan guru yakni dengan terlebih dulu menjadi temannya.

Sejauh ini, pengajaran yang Butet berikan tergantung dengan keadaan atau persoalan yang ada pada lingkungan mereka.

Baca Juga : Tetap Cantik! Intip Deretan Foto Putri Marino Selama Proses Persalinan

Untuk itu, tidak hanya dari literatur, butet juga kerap memanggil para ahli yang dipanggilnya secara langsung.

Dari sini Butet ingin agar masyarakat adat dapat menentukan pilihan hidupnya sendiri berbekal dengan pengetahuan yang cukup.

“Aku mau setiap masyarakat adat bisa menentukan sendiri apa yang mau ditempuh. Mau itu tetap di rimba, mau di luar, semuanya harus bisa menhambil keputusan sendiri dengan pengetahuan yang cukup.”(*)