Dahulu, orang yang terkena neuropati adalah orang yang terkena penyakit diabetes dan kekurangan vitamin B.
Namun, seiring perkembangan zaman dan aktivitas yang tinggi, semua orang bisa terkena neuropati.
“Bahkan kini gejala neuropati sudah dirasakan oleh mereka yang berusia muda mulai 26-30 tahun yakni sebanyak 1 dari 4 orang,” ucap Luthi.
Tingginya aktivitas dan gaya hidup masyarakat memiliki risiko tinggi terkena neuropati.
Baca Juga : Ramalan Roy Kiyoshi tentang Gempa dan Tsunami di Palu: Saya Melihat akan Ada Air Besar
Bahkan dari hasil penelitian yang dilakukan PERDOSSI, penyakit ini bisa menyerang mereka yang gemar memakai sepatu hak tinggi dan yang kecanduan mengetik di gawai.
Nah, bukankah kita berada di dua kegiatan itu?
Sepatu hak tinggi menuntut kita untuk jalan setengah berjinjit.
Jika terlalu sering menggunakan sepatu jenis ini, kaki pun lambat laun akan berubah bentuk, terutama pada bagian telapak kaki.
Baca Juga : Kata-Kata Terakhir dan Gelagat Aneh, Firasat Kepergian 2 Atlet Paralayang yang Tewas Saat Tsunami Palu?