NOVA.id - Menjadi anak sulung seringkali dianggap menguntungkan karena memiliki banyak "power" untuk menyuruh adik-adiknya dan membantu dirinya.
Tak hanya itu saja, menjadi anak sulung seringkali menjadi yang paling dihormati di antara anggota keluarga lainnya selain orang tua. Ini karena dianggap yang paling tua dari saudara kandungnya.
Sehingga, beragam ucapan mereka pun menjadi tak ada yang mau menampik atau ditanggapi lebih jauh lagi oleh para saudara kandungnya.
Meski anak sulung biasanya terkesan mandiri dan lebih ‘dewasa’ ketimbang anak seusianya, namun ternyata mereka juga rentan stres. Benarkah?
Baca Juga : Garang saat Wawancara, Suami Najwa Shihab Bongkar Sifat Asli Istrinya di Rumah Hingga di Ranjang
Menurut Sukma Noor Akbar, M. Psi, Psikolog, Ketua Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, beberapa penelitian psikologi menjelaskan bahwa urutan kelahiran berpengaruh terhadap kepribadian, perilaku dan cara belajar individu.
Pengaruh tersebut diakibatkan adanya interaksi akibat situasi psikologis yang berbeda pada urutan kelahiran anak.
Hal tersebut juga turut diperkuat oleh budaya kita tentang keyakinan orangtua tentang perbedaan antara anak sulung, anak tengah, maupun anak bungsu sehingga terdapat pemberian pola asuh yang berbeda pula dari orangtua.
Baca Juga : Menyesal Belum Menuruti, Mantu Lidya Kandou Ungkap Permintaan Ayahnya Sebelum Meninggal