NOVA.id - Selain cinta membara, ternyata sabar juga kunci kita sukses berhubungan intim dengan pasangan.
Salah satu bentuk sabar, janganlah kita buru-buru menerima kehadiran si burung padahal dia belum juga bernyanyi.
“Tapi sudah bisa tuh,” tukas sang suami.
Mungkin begitu. Tapi yang kemudian terjadi, alunan lagu macet di tengah jalan.
Baca Juga : Pamer Foto Masa SMA, Judika Banjir Pujian dari Warganet! Kenapa?
Ranjang yang baru setengah hangat, menjadi dingin kembali.
Kenapa si burung jadi mogok bernyanyi? Mudah jawabannya: sang suami menderita disfungsi ereksi.
Tapi seperti kilah sang suami di luar sana pun banyak pria yang ternyata tidak menyadari bahwa dirinya mengalami disfungsi ereksi.
Mereka menganggap kalau penetrasi bisa terjadi, penisnya bisa masuk ke Miss V, maka dia tidak mengalami disfungsi ereksi.
Baca Juga : Rudy Wowor Meninggal karena Kanker Prostat, Hati-Hati Bila Suami Cepat Lelah dan Alami Tanda Ini
Namun, dr. Nugroho Setiawan, Sp. And., dari Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta, kontan menggugat pemikiran itu.
“Jadi, ukuran disfungsi ereksi bukan cuma bisa tidaknya penis masuk ke Miss V saja, tapi apakah si Mr. P ini bisa keras dengan sempurna atau tidak.
Kalau hanya cukup untuk penetrasi ke Miss V itu seperti sosis ibaratnya. Pasti tidak memuaskan,” ujar dr.Nugroho.Nah, biar tidak jadi seperti “sosis”, apa yang harus kita lakukan?
Baca Juga : Nadya Almira Dimadu dengan Janda Kaya, Ini 5 Pesona Janda yang Menarik Hati!
Ya, dipastikan dulu seperti apa tingkat kekerasan penis.
Dokter Nugroho mengatakan bahwa tingkat kekerasan penis dibedakan menjadi empat.
Tingkat pertama di mana penis sudah tidak bisa ereksi sama sekali, diibaratkannya seperti kue mochi.
Tingkat kedua yang ereksinya hanya kadang-kadang bisa, dianalogikan seperti pisang rebus.
Baca Juga : Menikah Usia 20 Tahun, Najwa Shihab Ungkap Kisah Cintanya dengan Suami
Tingkat ketiga yang ereksi tidak terlalu keras tapi bisa penetrasi diumpamakan seperti sosis.
Dan tingkat keempat yang ereksinya paling kuat dan keras, nah itulah seperti buah mentimun.
“Makanya kalau belum keras banget perempuan-perempuan ini jangan mau penetrasi. Kalau udah penetrasi sebelum keras sempurna bisa jadi belum sampai finis sudah kecil lagi. Itu kan bisa jadi pengalaman buruk bagi si pria dan juga perempuannya,” pesan dr.Nugroho.
Namun, jika pasangan kita mengalami gangguan dan tanda-tanda disfungi ereksi, kita jangan lantas marah, mencaci, atau bahkan menekan pasangan.
Baca Juga : Bagikan Bantuan Korban Gempa , Istri Pasha Ungu Cantik dan Modis Berbalut Busana Pink
Alangkah baiknya, kita mengajaknya bicara dan mengajaknya untuk berkonsultasi dengan ahlinya dan tak perlu segan.
Karena bagaimanapun, kenikmatan dalam bercinta ini diciptakan oleh dua orang.
“Banyak pasien yang pria ini datang dipaksa istrinya karena disfungsi ereksi. Dia bilang si istri enggak nyaman. Jadi dia yang ngejar-ngejar untuk diobati. Ya, itu kan untuk problem bersama, pria perlu berubah juga kan untuk istrinya,” ungkap dr. Nugroho.
Nah, sudah berani memeriksa apakah malam ini kita menerima sosis atau mentimun?(*)
(Maria Ermilinda Hayon)