NOVA.id - Siapa yang tak dibuat seram dengan kata kanker.
Mendengarnya saja kita sudah enggan, apalagi membayangkan jika penyakit ini menimpa salah satu dari anak kita.
Sebagaimana yang kita ketahui, kanker ialah penyakit tidak menular mematikan nomor satu di Indonesia.
Baca Juga : Setelah Pengumuman Kehamilan Istri, Pangeran Harry Dapat Peran Baru dari Ratu
Dokter spesialis anak, dr. Mururul Aisyi, Sp.A(K) menjelaskan kanker atau tumor ganas terjadi karena adanya pertumbuhan sel atau jaringan yang tak terkendali.
Di mana sel kanker ini dapat menyusup ke jaringan sekitar dan dapat membentuk anak sebar ke seluruh tubuh.
“Untuk kanker pada anak sendiri biasanya menyerang anak usia di bawah 18 tahun,” tandasnya.
Baca Juga : Hati-Hati, Salah Mandi Bisa Bikin Penyakit Bersarang di Tubuh!
Selain itu, ada enam jenis kanker yang sering menyerang anak-anak.
Kanker trersebut ialah leukemia, retinoblastoma, neuroblastoma, limfoma maligna, osteosarkoma, serta karsinoma nasofaring.
Namun dari sekian jenis kanker yang tersebut, imbuh Mururul, leukemia ialah jenis kanker yang paling banyak menyerang anak.
Baca Juga : Miliki Kapal Senilai 3,8 Triliun, Ini Fakta Paul Allen Pendiri Microsoft yang Meninggal Dunia
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, tercatat leukemia merupakan kanker tertinggi pada anak, dilanjutkan dengan retinoblastoma, osteosarkoma, limfoma maligna, karsinoma nasofaring, dan terakhir neuroblastoma.
Mungkin sebagian dari kita bertanya apakah kanker pada anak ini dapat dicegah?
Baca Juga : Jadi Istri Kedua Pengacara Kondang, Ini Resep Cut Keke Disayang Suami
Dr. Mururul mengungkapkan kanker pada anak tidak dapat dicegah.
Hanya saja sebagai orang tua kita bisa mengenali beberapa gejala dan tanda yang terjadi jika anak diduga terkena kanker.
Kenali tanda kanker, lanjutnya, lalu kemudian konsultasikan pada dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga : Hadiri Pemakaman Ibunda, Penampilan Cetar Roro Fitria Jadi Sorotan
“Secara umum seluruh kanker pada anak tidak bisa dicegah, yang terperting lihat gejala dan tandanya sedini mungkin,” tandasnya saat ditemui seusai acara media briefing ‘Kenali Gejala Dini Kanker pada Anak’ di Kemenkes, Jakarta, Selasa (16/10).(*)