Bingung Mau Berinvestasi? Yuk Ikuti 10 Langkah Ini agar Tidak Merugi!

By Alfiyanita Nur Islami, Kamis, 18 Oktober 2018 | 11:01 WIB
Sepuluh langkah mudah untuk mulai berinvestasi (MicroStockHub/iStockphoto)

NOVA.id - Banyak dari kita yang mungkin sudah punya keinginan untuk berinvestasi.

Namun sayangnya keinginan tersebut masih sebatas niat dalam hati.

Tak dipungkiri, berinvestasi memang butuh ketelitian dan kecermatan dalam diri.

Baca Juga : Ibu Rumah Tangga Ini Tak Pernah Absen Tonton Timnas, Begini Kisahnya

Sahabat NOVA juga mungkin bertanya-tanya, bagaimana sih cara investasi yang benar agar tidak rugi?

Konsultan Keuangan, Mike Rini Sutikno, CFP menjelaskan ada 10 langkah kecil yang bisa dilakukan untuk memuilai berinvestasi.

Apa saja? Yuk kita simak informasinya lebih teliti.

Baca Juga : Hamil, Meghan Markle Kini Ubah Gaya Rambut Ciri Khasnya, Seperti Apa?

1. Mencari informasi

Untuk memulai berinvestasi kita harus memperkaya diri kita dengan informasi tentang produk-produk investasi yang akan kita pilih.

Caranya dengan ikut komunitas, kelas investasi, dan follow akun media sosial yang kontennya berisi tentang investasi.

Seperti akun instagram @bursaefekjakarta, @ojkindonesia dan @bank_indonesia.

Baca Juga : Karakter Mati, Irish Bella Cinta Suci Ternyata Asyik Jalan-Jalan

2. Tentukan tujuan

Sebelum memilih produk investasi, entah itu saham, reksadana, obligasi, maupun properti, pastikan terlebih dahulu tujuan dari investasi.

Dengan mengetahui tujuan, kita akan mengetahui target dari investasi, berapa lama jangka waktu investasinya, dan jenis produk yang sekiranya cocok dengan tujuan investasi kita.

Baca Juga : Ayu Ting Ting Diramal, Roy Kiyoshi Sebut Orang Ketiga Hingga Duda Kaya!

3. Bikin rencana keuangan

Tantangan ekonomi di zaman sekarang membuat terjaidnya inflasi dan kebutuhan semakin banyak.

Untuk mengatasinya, kita butuh rencana keuangan.

Tidak perlu takut biayanya mahal, ada beberapa perusahaan perencana keuangan yang tidak memasang tarif, kok, cukup dengan konsultasi lewat email.

Baca Juga : Jadi Artis Terkaya, Ini Deretan Investasi Properti Milik Nikita Willy!

4. Alokasikan dana

Kalau ingin menjadi investor, kita harus punya dana investasi.

Bukan dana darurat atau dana operasional sehari-hari.

Seseorang dengan label investor harus sudah memiliki simpanan dana darurat dan penghasilan yang dimiliki harus cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga : Agar Tak Bosan, Begini Cara Padukan Pleated Skirt dengan Beragam Model Atasan

5. Ketahui profil risiko

Kita harus mengetahui siapa sebenarnya diri kita sebagai investor.

Setiap orang punya gaya investasinya masing-masing atau biasa disebut dengan kebijakan.

Biasanya orang yang berusia 30 tahun ke bawah lebih agresif, sehingga cocok dengan investasi jangka pendek.

Sementara yang sudah berusia 35 tahun ke atas lebih cenderung ke arah moderat, sehingga cocok dengan investasi jangka panjang.

Baca Juga : Tak Pede Pipi Chubby? Yuk Ikuti Trik Makeup Ini agar Wajah Lebih Tirus

6. Memilih tempat investasi

Beberapa bank swasta sebenarnya sudah turut menjadi penyedia berbagai produk investasi, seperti reksadana dan obligasi.

Kita sebagai nasabah bisa membeli produk melalui bank tempat kita membuka rekening secara offline.

Namun, seiring perkembangan zaman, kita pun sekarang bisa membeli produk investasi secara online.

Hanya dengan menggunakan internet banking dan mengunduh aplikasi, kita sudah bisa membelinya. Lebih efisien dan lebih murah.

Baca Juga : Kisah 6 Perempuan Menolak Maut dan Lepaskan Diri dari Kubangan Lumpur Petobo

7. Gunakan manajer investasi

Jika bingung, gunakan jasa manajer investasi.

Manajer investasi bukan hanya menjual produk investasi, tapi dia seperti supermarket yang mampu membuka berbagai pintu produk-produk investasi seperti saham, reksadana, dan obligasi.

Dengan menggunakan manajer investasi kita sebagai konsumen juga akan aman berinvestasi tanpa harus tertipu oleh investasi bodong.

Baca Juga : Tak Hanya Youtube yang Eror, Situs Nonton Drama Korea Ini Juga Tutup

8. Lebih dari satu

Disarankan investasi lebih dari satu produk. Hal ini untuk mengantisipasi risiko dan menyebar risiko.

Hal ini biasa disebut dengan diversifikasi ekonomi, atau penganeka ragaman produk investasi untuk memaksimalkan keuntungan.

Saat salah satu nilai investasi kita menurun, kita masih memiliki pegangan di produk investasi lain.

Baca Juga : Hamil Muda, Begini Gaya Busana Meghan Markle di Awal Masa Kehamilannya

9. Lakukan secara rutin dan disiplin

Untuk investasi harus dilaksanakan secara rutin.

Untuk bisa melakukannya butuh kedisiplinan, baik untuk setor dana maupun memantau kinerja dari produk investasi yang kita miliki.

Dengan memiliki perencanaan keuanggan, kita akan memiliki jadwal kapan kita harus mengevaluasi dana-dana investasi kita.

Baca Juga : Youtube Error, Simak Penjelasan Resmi dan Permintaan Maaf dari Youtube

10. Jangan tergoda

Jika kita tidak menentukan tujuan investasi secara spesifik atau hanya miliki motivasi untuk  mencari keuntungan, biasanya kita akan tergoda untuk mengambil dan membelanjakan hasil investasi.

Jika terus seperti ini hasil investasi pun akan nihil.

Baca Juga : Bertemu Hotman Paris, Tingkah dan Ekspresi Nia Ramadhani Jadi Sorotan!

Bagiamana Sahabat NOVA sudah tidak bingung lagi kan?

Tak ada salahnya loh untuk kita coba mulai berinvestasi dari sekarang.(*)

Artikel ini pernah tayang di Tabloid NOVA edisi 1598.