Cantik dan Terlihat Tegar, Bocah 3 Tahun Ini Jadi Korban Gempa Palu

By Hinggar, Kamis, 18 Oktober 2018 | 14:51 WIB
Cantik dan Terlihat Tegar, Bocah 3 Tahun Ini Jadi Korban Gempa Palu (facebook bayu andrein)

NOVA.id - Usai gempa dan tsunami dahsyat menimpa masyarakat yang ada di Donggala dan Palu (28/09), kini kisah dari para korban mulai hadir.

Kali ini cerita datang dari seorang relawan yang bertemu dengan salah satu korban gempa yang masih sangat kecil.

Bayu Andrein menjadi seorang relawan yang mengangkat kisah dari anak berusia 3 tahun bernama Jihan.

Baca Juga : Berita Terpopuler: ART yang Diminta Clift Sangra Bunuh Suzzanna Hingga Kisah 6 Perempuan Loloskan Diri dari Lumpur Petobo

Bayu bertemu dengan Jihan di salah satu posko penampungan di kaki Gunung Gawalise, sisi barat Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Kisah mengenai Jihan diunggah pertama kali oleh Bayu pada 13 Oktober 2018 lalu melalui akun facebooknya.

Jihan mengatakan bahwa ibunya saat ini berada di Arab Saudi dan ayahnya sedang sakit.

Baca Juga : Kisah 6 Perempuan Menolak Maut dan Lepaskan Diri dari Kubangan Lumpur Petobo

Rumah tempatnya tinggal pun hancur saat gempa terjadi beberapa waktu yang lalu.

Saat ini ia berada di pengungsian bersama neneknya.

Jihan memiliki wajah yang cantik dan ia tak pernah menangis dengan kondisinya yang seperti itu.

Baca Juga : Sebelum Tewas, Istri Sah Temukan Bukti Selingkuh dari Suami dan Rini Puspitawati

"Jihan te boleh menangis om, nanti Allah marah," ucap Jihan yang ditulis Bayu dalam keterangannya di facebook.

Baca Juga : Hari Ini Rayakan Anniversary, Yuk Intip Lagi Momen Romantis Pernikahan Raffi-Nagita 4 Tahun Lalu

Bayu melihat Jihan pertama kali saat ia bersama teman-teman relawan datang ke kaki Gunung Gawalise.

Ia melihat Jihan sedang bermain sendiri dan terpisah dari anak-anak yang lainnya.

Jihan pun mengutarakan keinginannya untuk menjadi seorang dokter jika sudah dewasa.

Baca Juga : Anak Berusia 9 Tahun Ini Meninggal dalam Tidur, Apa Penyebabnya?

Bayu Andrein adalah seorang relawan bersama dengan Yayasan Karampuang dan UNICEF, serta relawan lingkar remaja.