NOVA.id - Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa 90 persen garam meja dari seluruh dunia yang telah diteliti mengandung bahan mikroplastik.
Para ilmuan dari Korea Selatan dan Greenpeace Asia Timur menguji sebanyak 39 sampel garam dari seluruh dunia, dan hanya 3 sampel yang lolos dari bahan mikroplastik.
Hal ini diketahui terjadi berhubungan dengan pencemaran plastik yang ditemukan di lingkungan.
Baca Juga : Usai Digandeng Sinden, Kini Sule Terciduk Makan Berdua dengan Pedangdut Seksi!
"Temuan menunjukkan bahwa konsumsi mikroplastik manusia melalui produk laut sangat terkait dengan emisi di wilayah tertentu." kata Seung-Kyu Kim, seorang profesor ilmu kelautan di Incheon National University di Korea Selatan.
Mereka mengambil sampel garam dari 21 negara di Eropa, Amerika Utara dan Selatan, Afrika dan Asia.
Hanya 3 merek garam meja yang tidak mengandung mikro plastik berasal dari Taiwan, Cina, dan Perancis.
Baca Juga : Victoria Menangis 2 Hari Usai David Beckham Ungkap Soal Pernikahan
Penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Enviromental Science & Technology.
Kandungan mikroplastik pada setiap garam berbeda antara satu merek dengan yang lainnya.
Tetapi penelitian tersebut menunjukkan bahwa kandungan mikroplastik yang ada di Asia cukup tinggi.
Baca Juga : Tangisnya Pecah, Hanum Salsabiela Rais Kenang Perjuangannya 11 Tahun demi Miliki Momongan
Dari penelitian tersebut diketahui kandungan mikroplastik dalam garam yang tertinggi dijual di Indonesia.
Asia menjadi tempat tertinggi dalam polusi plastik, dan Indonesia yang memiliki garis pantai sepanjang 54.720 km telah menyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia pada tahun 2015.
Indikator lainnya adalah pencemaran mikroplastik tertinggi ada pada garam laut, kemudian garam danau, dan terakhir diikuti garam batu.
Baca Juga : Kunjungi Sang Cucu dan Pippa, Ibu Kate Middleton Gunakan Mantel Milik Putrinya?
Kandungan mikroplastik pada garam apakah berbahaya?
Studi baru memperkirakan rata-rata orang dewasa mengkonsumsi sekitar 2.000 mikroplastik melalui garam.
Studi lainnya yang dilakukan University of York di Inggris mencoba mencari tahu risiko mikroplastik terhadap lingkungan.
Belum ada kesimpulan pasti mengenai dampak buruk yang akan didapatkan dari mikroplastik yang terkandung dalam garam. (*)