NOVA.id - Belum lama ini dunia hiburan tanah air kembali berduka.
Istri dari komedian ternama Indonesia, Indro Warkop harus kehilangan sang istri, Nita Octobijanthy paska berjuang melawan penyakit kanker paru-paru.
Salah satu yang kerap dianggap sebagai pemicunya adalah rokok.
Baca Juga : Sempat Tak Akur, Sang Ayah Beri Komentar Ini pada Kehamilan Meghan Markle
Tentu saja kita tidak bisa mengetahui pasti penyebab dari kanker paru yang diderita Nita sebelum dirinya meninggal.
Namun, tak sedikit yang menduga bahwa sosok Indro yang dulu sangat gemar merokok menjadi penyebabnya.
Risky Akaputra Sp.P., dari Rumah Sakit Columbia Asia Pulomas menjelaskan asap rokok tak hanya berbahaya bagi perokok aktif, tapi juga bagi perokok pasif.
Baca Juga : Berkarakter, Intip 6 Inspirasi Make-Up Look Cantik untuk ke Kantor!
“Asap rokok itu ada yang mainstream dan sidestream. Yang mainstream, yang diisap sama si perokok. Sementara yang sidestream yang dihembuskan. Nah, yang sidestream itu juga mengandung zat-zat toksik,” jelas nya
Ya, seperti yang kita tahu di dalam rokok itu terdapat sekitar 4.000 lebih zat.
Ratusan zat di antaranya beracun dan puluhan di antaranya bersifat karsinogen atau menyebabkan kanker.
Baca Juga : 5 Tahun Menikah, Ruben Onsu Kisahkan Hubungannya dengan Sarwendah yang Tak Bisa Jauh
Seperti karbon monoksida, nikotin, benzena, dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) .
Lantas, bagaimana seorang perokok pasif bisa terkena zat-zat berbahaya itu?
“Orang yang merokok di dalam ruangan tertutup, seperti di dalam rumah, mobil, pasti akan meninggalkan polutan-polutan tadi. Kalau di rumah bisa menempel di sofa atau di dinding rumah. Zat-zat itu tetap berada di situ, apalagi kalau ventilasinya enggak bagus,” ungkap dokter Rizky.
Baca Juga : Dikabarkan Sudah Menikah, Begini Klarifikasi Afgan dan Rossa
Nah, zat-zat polutan ini yang berada dalam partikel-partikel di udara bisa masuk ke dalam paru-paru ketika kita menghirup udara.
Paru-paru akan mengalami penurunan fungsi.
Karena menurut dr. Rizky, zat-zat polutan akan menyebabkan silia, bulu-bulu halus yang bertugas untuk membersihkan paru-paru menjadi tidak berfungsi.
Baca Juga : Sempat Putus, Gigi Hadid Kembali Unggah Foto Mesra dengan Zayn!
Silia tidak mampu lagi mempertahankan kebersihan paru-paru.
Selain itu, pertahanan awal yang ada di kantong udara yang bernama makrofag pun akan lumpuh.
Sistem imun tubuh juga akan jadi terganggu, sehingga tubuh menjadi lebih mudah terkena infeksi.
Baca Juga : Jadi Model Zaskia dan Shireen Sungkar, Nindy Tampil Cantik Berbalut Hijab!
“Kemudian untuk kanker sendiri, zat-zat yang karsinogenik itu menghambat proses DNA. Sebenarnya DNA kalau salah menerjemahkan akan ada proses perbaikannya.
Tapi, zat-zat karsinogenik menyebabkan terhambatnya proses perbaikan tadi. Dia bermain di situ, sehingga terjadi perubahan sel. Nah, dari situ baru muncul kanker,” papar dr. Rizky.
Untuk para perokok pasif yang tinggal bersama perokok aktif, dianjurkan untuk tidak berada di sekitar perokok aktif yang sedang merokok agar tidak mengisap sidestream smoke.
Baca Juga : Kerap Ditanya Kenapa Bisa Happy Terus, Rossa Ungkap Rahasia Ini
Para perokok aktif juga harus memikirkan keluarga dan orang di sekitarnya atas dampak dari rokok yang diisapnya, karena merokok tidak hanya membahayakan dirinya sendiri.
Sehingga sangat diwajibkan untuk tidak merokok di dalam ruangan yang tertutup, seperti rumah atau mobil, agar polutan tidak menempel dan terisap oleh orang lain.
Jika sudah merokok, usahakan mengganti pakaian, agar zat polutan tidak masuk ke dalam rumah.
Baca Juga : Jadi Orang Tua Baru, Pippa Middleton Ajak Putranya Berjalan-jalan Keluar Rumah
Selain itu, mulailah pola hidup sehat. Selain berolahraga, makanan juga sebaiknya dijaga.
Ada baiknya tidak terlalu banyak mengonsumsi daging yang berlemak tinggi.
Meskipun asap rokok bukan penyebab tunggal kanker paru-paru.
Baca Juga : 5 Zodiak Ini Paling Lengket dan Butuh Pasangannya Setiap Waktu!
“Yang penting adalah, berhenti merokok,” tegas dr. Rizki.(*)
(Melissa Tuanakotta/Jenifer Wirawan)
Artikel ini pernah tayang di Tabloid NOVA edisi 1600.