NOVA.id - Pernahkah Sahabat NOVA merasa sebal dengan pasangan ketika kita marah ternyata mereka justru makin senang dengan kemarahan kita?
Jika dia begitu karena memang jahat, bisa jadi urusannya lebih mudah.
Namun, bagaimana jika dia mengalami gangguan kepribadian? Wah, mengapa bisa begitu?
Ya, ada gangguan kepribadian yang salah satu cirinya adalah merasa senang bila membuat orang lain marah.
Baca Juga : Ini Pengakuan Keluarga Rini Puspitawati Sebelum Meninggal Dunia, Firasatkah?
Gangguan tersebut biasa disebut dengan gangguan kepribadian ambang.
Orang dengan gangguan ini memiliki ketidakstabilan emosi.
Dia akan berperilaku impulsif saat sakit hati dan merasa lega setelah melakukan hal yang diinginkan.
Namun, tunggu dulu.
Jangan buru-buru menghakimi bahwa pasangan kita memiliki gangguan kepribadian ambang.
Baca Juga : Unggah Foto Mesra dengan Suami, Soimah Bandingkan dengan Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty
“Karena untuk menyebutkan gangguan tersebut, biasanya harus menemui psikolog klinis agar dapat diberikan diagnosa yang jelas dan akurat, karena alasan penyebab di balik merasa senang bila membuat orang lain marah itu harus dianalisa untuk mendapatkan diagnosa,” jelas Reynitta Poerwito, Bach., of Psych., M.Psi, psikolog dari Poliklinik Psikologi Eka Hospital BSD.
Banyak penyebab seseorang mengalami gangguan kepribadian yang mencuat saat berumah tangga.
Yang bisa saja berawal dari kekecewaan, ekspektasi yang tidak terealisasi, atau hambatan dalam menyampaikan keinginan dalam berumah tangga sehingga hubungannya mudah terpicu konflik.
Baca Juga : Terlihat Sabar, Raffi Ahmad Ungkap Sifat Asli Nagita Tak Seperti di TV!
Bisa juga karena salah satu pasangan memiliki masalah yang berhubungan dengan masa lalunya.
Tapi, sebelum mengajak sang pasangan bertemu psikolog, cobalah me-review kembali hubungan kita dengan pasangan.
Karena, bisa jadi dia bertingkah seperti itu karena kontribusi kita juga.
Disadari atau tidak, jangan-jangan kita yang sering menyalahkannya, memarahi, bahkan kerap menekan suami.
Baca Juga : Berkaca dari Kecelakaan Maut Rini Puspitawati, High Heels Penyebab Pedal Gas Tak Bisa Lepas, Waspada!
Kalau sudah begini, tidak heran jika dia pun lama-lama tidak peduli dengan amarah yang kita ciptakan.
Karenanya, langkah awal yang bisa kita lakukan, segera perbaiki komunikasi dengannya.
Tapi jangan lupa, gunakanlah kepala dingin, ya.
Reynitta mengatakan, memang sulit menciptakan komunikasi yang sehat dengan pasangan.
Baca Juga : Dikira Amputasi Kaki, Ini Kabar Terbaru Gunawan Mantan Suami Paramitha Rusady
Hal tersebut biasa terjadi karena tiap-tiap individu sering kali membiarkan emosi menyelimuti akal sehatnya.
Sehingga, yang pada awalnya komunikasi tercipta untuk menyelesaikan konflik, malah menjadi lebih ke arah untuk menyakiti perasaan pasangan.
Ketika memang kita kurang sreg dengan sikap pasangan atau ada kesalahan kecil yang dilakukan olehnya, jangan langsung serang pasangan dengan rentetan kata-kata menyakitkan.
Kita juga enggak mau, kan, kalau pasangan memperlakukan kita seperti itu?
Baca Juga : Gelar Hanum Rais Terancam Dicabut, Ini 4 Fakta Kasusnya Terkait Ratna Sarumpaet!
Perlakukanlah pasangan seperti kita ingin diperlakukan.
Apabila sulit dan tidak mampu untuk menyelesaikan hal tersebut sendirian, jangan malu untuk berkonsultasi kepada ahli penasehat perkawinan, misalnya.
Baca Juga : Jadi Diva Top Indonesia, Krisdayanti Terlihat Nyanyi di Panggung Kecil dan Sepi Penonton!
“Karena biasanya bila pasangan menemukan jalan buntu, hal itu disebabkan oleh penilaian yang subjektif terhadap masalah yang dihadapi.
Sehingga, dengan adanya pihak ketiga seorang profesional masalah apa pun bisa dilihat dari sudut pandang lain secara objektif,” tutup Reynitta.
Oleh karena itu sebaiknya, jangan lekas putus asa kalau belum langsung mesra kembali. Kecuali kalau Sahabat NOVA ingin bertemu sang pasangan di pengadilan agama, misalnya.(*)
(Melissa Tuanakotta)