NOVA.id – Apa yang ada dibayangan ketika rumah, lingkungan, dan sanak saudara beserta keluarga terkena bencana seperti gempa? Ya, belum lama duka Lombok sembuh sepenuhnya, saudara di Palu dan Donggala terkena gempa dan tsunami.
Penerbit Erlangga dalam Erlangga Talent Week 2018 mengajak kita semua untuk membantu para korban gempa tersebut dengan menggunakan bakat yang kita miliki, salah satunya dengan seni.
Dalam dunia psikologi, terapi seni merupakan sejenis psikoterapi, teknik konseling, dan program rehabilitasi yang mengarahkan orang membuat karya seni untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional mereka.
Baca Juga : Bertemu di Bandara, Rossa Bersandar Mesra di Bahu Ivan Gunawan
Hadir dalam acara talkshow “Menggunakan Bakat Kita untuk Meringankan Derita Korban Gempa” di 2Madison Gallery, hari Senin (22/10/18), Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., seorang psikolog anak mengungkapkan bahwa anak-anak rentan terkena trauma mendalam paska bencana.
“Ada yang bilang anak-anak cepat lupa atau terlihat baik-baik saja pada bermain bersama, padahal belum tentu.
Mereka masih bergantung kepada orang dewasa disekitarnya dia. Mereka belum bisa menolong diri sendiri. Anak-anak juga masih sulit mengekspresikan emosional mereka,” ujar Vera Itabiliana.
Baca Juga : Berkaca dari Titi Qadarsih, Kebiasaan Makan Sepele Ini Picu Kanker Usus!