NOVA.id - Kate Middleton hadir di Istana Buckingham pada Selasa malam (23/10) dengan penampilan lain dari biasanya.
Kate tampak memakai gaun biru elegan dipadukan dengan berbagai perhiasan mewah.
Saat ia berangkat menggunakan mobil pun perhiasan di kepalanya terlihat jelas dari jendela mobil.
Rupanya penampilan istimewanya itu khusus untuk acara perjamuan dengan King Willem-Alexander dan Queen Maxima dari Belanda yang sedang mengunjungi kerajaan.
Kate Middleton mengenakan anting mutiara teardrop yang dulu kerap dipakai Putri Diana.
Selain itu, ia memadukan dengan kalung berlian dan mutiara milik Ibu Ratu.
Baca Juga : Ini Dia Olahraga Tepat yang Bisa Dilakukan untuk Penderita Obesitas!
Penampilannya semakin sempurna dengan tiara Lover's Knot yang merupakan tiara berusia lebih dari 100 tahun juga menjadi favorit Putri Diana.
Putri Diana pernah mengenakan tiara itu dalam beberapa acara.
Salah satunya yang populer adalah saat ia memakai gaun putih dan rompi dengan kerah tinggi.
Baca Juga : Foto Klasik Pakai Baju Adat Jawa, Keluarga Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty Tuai Pujian
Dilansir dari Town & Country, tiara itu memiliki sejarah yang panjang.
Dahulu kala, dibuatlah tiara lain bernama Cambridge Lover's Knot Tiara yang dimiliki Queen Mary, nenek Putri Augusta of Hesse.
Kemudian, tiara Lover's Knot yang dipakai Kate Middleton ini dibuat pada 1914 untuk Queen Mary sebelum akhirnya diwariskan pada cucunya, Ratu Elizabeth.
Ratu meminjamkannya pada Diana dalam beberapa acara.
Namun, ia tidak diijinkan memilikinya secara permanen usai bercerai dengan Pangeran Charles.
Diana terakhir memakainya pada 1991.
Baca Juga : Sering Traveling Bareng Istri, Ternyata Ini Negara Impian Dion Wiyoko yang Belum Terwujud
Tiara itu tak pernah terlihat lagi hingga Kate memakainya pada acara Diplomatic Reception di Istana Buckingham pada 2015.
Kate Middleton kembali memakainya di acara yang sama pada 2016.
Sementara di acara menyambut King Willem-Alexander dan Queen Maxima dari Belanda pada Selasa (23/10), ada sekitar 150 tamu yang datang termasuk Perdana Menteri, Putri Michael dari Kent, the Archbishop of Canterbury, dan Putri Mabel. (*)