NOVA.id - Seiring berjalannya waktu, terkadang gairah untuk bercinta menjadi redup, bahkan padam. Jika Sahabat NOVA pernah merasakan tak bergairah untuk meladeni pasangan berhubungan intim, mungkin kita tidak sendiri.
Redupnya gairah bercinta bisa dibilang wajar, karena hasrat untuk berhubungan seksual dipengaruhi oleh banyak sekali faktor.
Yang menjadi masalah, jika gairah tersebut sampai benar-benar padam.
Baca Juga : 8 Tahun Pacaran Tak Kunjung Nikah, Desy Ratnasari Tinggalkan Konglomerat Irwan Danny MussryKonsultan seks, dr. Ferryal Loetan, ASC&T, Sp.RM, MKes. MMR., menekankan, gairah seksual atau libido adalah keinginan untuk melakukan aktivitas seksual.
Libido ini dipengaruhi oleh faktor pola pikir dan faktor hormonal.
Orang yang sedang relaks atau santai pasti akan berbeda libidonya dengan orang yang sedang punya banyak pikiran atau masalah.
"Faktor hormonal juga berpengaruh. Misalnya pada perempuan yang mengalami menstruasi dan masa subur setiap bulan. Pola ini akan memengaruhi libido," ujarnya.
Baca Juga : Seperti di Negeri Dongeng, Ini Gaun Cantik yang Digunakan Meghan Markle Semalam
Gairah seksual, ujar Ferryal, sangat dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis.
Faktor fisik berkaitan dengan kesehatan tubuh secara umum.
"Ini yang paling utama. Kalau tubuh sehat, gairah seksual pasti juga akan sehat," tandas dokter dari RS Persahabatan, Jakarta.
Tapi, kebalikannya, jika kondisi badan sedang mengalami gangguan (sakit), gairah seksual pasti juga akan terpengaruh (turun).
Baca Juga : Makin Ganteng, Zaskia Sungkar Malah Minta Irwansyah Ubah Penampilan! Seperti Apa?
"Jadi, kesehatan tubuh secara umum ini sangat penting untuk menjaga gairah seksual," terangnya.Penyakit memang sangat berhubungan dengan kesehatan tubuh secara umum, dan sebetulnya hampir semua penyakit bisa menimbulkan gangguan atau menurunkan gairah.
Beberapa penyakit yang sangat memengaruhi gairah seksual antara lain stroke, jantung, rematik, dan diabetes mellitus.
"Kalau sampai penyakit-penyakit ini menyerang, biasanya akan menimbulkan gangguan seksual yang berat," jelas Ferryal.
Baca Juga : Mewah! Intip Rumah Baru Anang-Ashanty di Bali, Pemandangannya GWK!
Faktor kedua yang memengaruhi gairah seksual adalah faktor psikologis yang berhubungan dengan faktor kejiwaan.
"Misalnya kurang istirahat, stres, atau sedang mengalami banyak masalah," lanjut Ferryal.
Di luar kedua faktor ini, ada pula faktor lain yang bisa menyebabkan gairah seks menurun, misalnya kejenuhan.
"Biasanya kejenuhan akan menyerang pasangan yang sudah berumahtangga selama bertahun-tahun. Rasa bosan pada pasangan ini akhirnya bisa juga menurunkan gairah seksual, tapi gairah seks terhadap oragn lain tidak. Malah, bisa-bisa ke orang lain tambah bergairah," bebernya.
Baca Juga : Pamer Foto 7 Tahun Lalu, Zaskia Gotik Malah Bikin Nikita Mirzani Penasaran! Kenapa?Penurunan gairah juga sangat berpengaruh terhadap hubungan suami-istri.
"Biasanya, penurunan gairah seksual ini akan menimbulkan gejolak dalam rumah tangga. Yang paling berat bisa mengakibatkan perceraian, meski perceraian bukan semata disebabkan oleh faktor seks," kata Ferryal.
Dampak lain yang bisa muncul adalah hubungan yang selalu diwarnai pertengkaran, selalu berantem, dan rumah tangga tak pernah tenang.(*)
(Hasto)