Demi Jojo, Ternyata Begini Perjuangan Ayahnya, Terharu!

By Healza Kurnia, Minggu, 28 Oktober 2018 | 14:20 WIB
Orangtua Jojo, Marlanti Jaya dan Andreas Adisiswa ketika menunjukkan beragam prestasi yang diraih anaknya, Jonatan Christie (Roy/NOVA)

NOVA.id - Meski perhelatan Asian Games 2018 telah berakhir, namun nama Jonathan "Jojo" ChrIstie tampaknya tak pernah habis dibicarakan oleh publik.

Kehadirannya saat bertanding melawan musuh-musuhnya di arena pertandingan bulutangkis, menjadi magnet tersendiri bagi publik Indonesia.

Tak hanya itu saja, aksi selebrasi kemenangannya pun juga akhirnya menjadi viral di sosial media.

Namun, ternyata di balik perjuangannya itu semua ternyata ada yang harus "dibalas" oleh Jojo atas perjuangan orangtuanya untuk dirinya.

Baca Juga : Putri Indro Warkop Ungkap Ibunya Perokok Aktif Sampai Divonis Kanker Paru-Paru

Kasih ibu sepanjang jalan, tapi kasih ayah tak berhenti sampai mimpi.

Ungkapan ini rasanya pas bagi Jonatan “Jojo” Christie, sang bintang yang benderang di Asian Games 2018 lalu.

“Kalau buatku, Jojo mau berusaha saja aku sudah senang. Apalagi sampai juara, terharu banget rasanya,” ujar Marlanti Jaya, sang ibundanya Jojo.

Baca Juga : Cintanya Pada Nafa Urbach Bertepuk Sebelah Tangan, Sahrul Gunawan: Dia Jinak-Jinak Merpati

Kalau buat sang ayah?

“Waktu muda, aku memang bermimpi jadi atlet. Malah sudah hampir jadi atlet sepakbola Indonesia di U-15. Tapi enggak kesampaian, karena orang tua tak mengizinkan. Makanya, karena aku tak kesampaian, aku salurkan itu pada Jojo. Supaya dia bisa jadi atlet yang hebat dan bisa meneruskan mimpiku,” ungkap Andreas Adisiswa, sang ayah Jojo saat NOVA berhasil berbincang kepada kedua orang tua Jojo.

Selanjutnya, Jojo berhasil meraih medali emas sebagai juara tunggal putra bulu tangkis tak hanya membuat kita semua bangga tapi pastinya juga kedua orang tuanya itu.

Piagam penghargaan Jonatan Christie yang terpampang di rumahnya (Roy/NOVA)

Namun, prestasi gemilang Jojo hanya lantaran dorongan mimpi sang ayah?

Baca Juga : Kabarkan Kandungannya Kembar, Nikita Mirzani Ambil Foto USG dari Akun Instagram Lain

Tentu tidak.

Untuk mewujudkan mimpinya, Andreas menggembleng fisik Jojo sejak dia baru delapan tahun.

Bahkan, menurut Andreas Jojo kecil harus merelakan waktu bermainnya bersama teman sebaya hanya demi fokus latihan.

Setiap pulang sekolah, di saat teman-temannya bermain Jojo malah diajak latihan fisik bersama sang ayah.

Baca Juga : Kabar Pernikahan Maia Estianty Terkuak, Begini Suasana Rumah Maia

“Untungnya dia semangat. Ketika aku tawari, apakah dia mau menjadi atlet? Eh, dia malah semangat dan bilang, Mau, Pa. Mau banget. Akhirnya dengan semangat itu, aku semakin yakin untuk mendidik anak ini menjadi atlet yang andal kelak,” ujar Andreas ketika ditemui di rumahnya di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur.

Melihat semangat yang ditunjukkan sang anak meskipun kondisi ekonomi keluarganya pas pasan Andreas tak kalah semangat mendukung dan menunjang karier Jojo.

Awalnya, Jojo diajak memainkan berbagai jenis olahraga.

Baca Juga : Jadi Orang Tua Tunggal, Ini Pesona Putri Desy Ratnasari yang Jarang Terekspos

Tapi, lama-kelamaan terlihat jika Jojo lebih memilih menekuni bulu tangkis.

Sampai akhirnya Jojo dimasukkan ke PB Tangkas Jakarta.

Selama latihan di sana itu, segala jenis pengorbanan pun dimulai Jojo dan ayahnya.

Agar dekat dengan tempat latihan, Andreas mengajak Jojo menumpang di rumah orang tua Andreas di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.

“Jadi dari Senin-Jumat, kami tinggal di sana. Sabtu-Minggu baru pulang ke rumah. Supaya kami tidak mengeluarkan banyak ongkos. Aku pun sampai bekerja sebagai manajer Tim Tangkas supaya bisa tetap memantau perkembangan Jojo secara langsung,” cerita Andreas.

Baca Juga : Kejar-kejaran dengan Paspampres, Tingkah Jan Ethes Sukses Bikin Gemas!

Selain itu, demi menunjang fisik Jojo mumpuni, Andreas dan istri rela hidup pas-pasan supaya semua kebutuhan anaknya terpenuhi.

Betapa tidak. Setiap hari, Jojo harus mengonsumsi 400 gram daging di pagi hari dan 400 gram sisanya di sore hari.

Belum lagi susu, vitamin, dan peralatan bulu tangkisnya dan semua harus dipenuhi Andreas.

“Meski berat, aku harus sanggupi. Buat Jojo, apa pun rela aku lakukan,” sambung Andreas.

Baca Juga : Sebulan Melahirkan, Penampilan Terkini Putri Marino Banjir Pujian! Badannya Tak Berubah!

Pernah suatu ketika, saking Andreas cuma punya uang yang pas-pasan, dia rela tak makan hanya agar Jojo bisa makan.

“Sewaktu pulang latihan sore, aku mengajaknya makan. Aku tahu, demi menunjang fisiknya, tentu nutrisi makan Jojo harus bagus setiap hari. Makanya aku belikan dia makan dengan lauk daging-dagingan, telur, dan sayuran segar. Di hari itu, aku rela enggak makan hanya agar bisa membelikan itu semua. Kemudian Jojo tanya, apakah aku sudah makan. Aku hanya bisa menjawab, Papa sudah kenyang, Jo. Sekarang giliran kamu yang makan, ya,” kenang Andreas.

Namun hal ini tak pernah diceritakan Andreas pada Jojo.

Baca Juga : Disebut Sebabkan Meninggalnya sang Istri, Indro Warkop: Istri Saya Perokok

Dia baru bercerita belakangan ini saja, ketika Jojo sudah sukses.

“Ketika mendengar bahwa aku pernah melakukan itu, Jojo memelukku dan hampir menangis saat itu. Tapi aku bangga, karena bisa memberi yang terbaik pada anak bungsuku,” tambahnya lagi.

Akhirnya, berkat kerja keras dan usaha, di usia 15 tahun 3 bulan Jojo dipilih sebagai pemain pelatnas PBSI, sekaligus menjadi pemain termuda sepanjang sejarah yang bisa masuk pelatnas.

Namun, siapa sangka kalau Jojo yang mengaku masih “single” ini beberapa kali berniat mau mengakhiri karier bulu tangkisnya.

Baca Juga : Buah Langka Khas Indonesia Ini Ternyata Punya Harga Selangit, Apa ya?

Pertama saat usia 14 tahun, dan terakhir bahkan sudah di pelatnas, tahun 2017 lalu.

Menurut sang ayah, Jojo merasa gagal karena dirinya yang sudah berlatih dan berjuang keras, tapi tetap minim mendapat gelar juara.

Bahkan sering kalah dalam pertandingan.

Tapi sekali lagi, Andreas tetap menyemangati penggemar sayur asem ini.

Baca Juga : Berita Terpopuler: Dikabarkan akan Menikah, Maia Estianty Angkut Banyak Koper Besar Hingga Pesona Putri Desy Ratnasari

“Nak, kau memang jarang juara, tapi bukan berarti kamu gagal. Percayalah bahwa nikmatTuhan akan datang tepat pada waktunya. Dia tak akan menyia-nyiakan umatnya yang sudah berusaha keras. Tetaplah berjuang lagi, percaya omongan Papa, ya,” pesannya kala itu.

Tak Terlihat Taringnya di Japan dan China Open, Jonatan Christie Melaju ke Semifinal Korean Open (Warta Kota - Tribunnews.com)

Syukurlah Jojo mau mengikuti nasihat sang papa.

Hingga akhirnya gelar demi gelar bisa diraih.

Diawali dari menjuarai Sea Games 2017 di nomor tunggal putra, dan berlanjut diAsian Games 2018 lalu.

Baca Juga : Manis! Begini Perlakuan Putra Deddy Corbuzier pada Ibunya Saat Temani Belanja

“Bermimpi meraih juara memang harus. Tapi, ketika di lapangan aku menyarankan Jojo tetap fokus dan tenang,” kata Andreas mengungkapkan rahasia Jojo sehingga bisatampil hebat saat itu.

Hanya karena pesan sang ayah makanya Jojo bisa tenang bermain?

“Jojo menenangkan diri sebelum bertanding, dengan mendengarkan lantunan lagu rohani di ponselnya,” ungkap Andreas.

(Bagus Septiawan)