NOVA.id - Hilangnya kontak dari pesawat Lion Air JT 610 yang melayani rute penerbangan Jakarta-Pangkalpinang awal mulanya disampaikan oleh salah satu pihak otoritas Jakarta Air Traffic Control (JATC) sekitar pukul 06.50 WIB.
Dari informasi yang sempat didapatkan oleh NOVA, pesawat mengalami hilang kontak sekitar pukul 06.33 WIB pada koordinat 05º 49.727 S – 107º 07.460 E (heading 40º timur laut).
Koordinat inilah yang menjadi acuan bagi tim BASARNAS di bawah komando Marsekal Muda TNI M Syaugi yang saat ini juga telah memerintahkan untuk melakukan pencarian dari pesawat Lion Air ini.
Baca Juga : Jejeran Mobil Mewah Milik Istri Roy Suryo saat Tinggal di Komplek Pegawai Bank Swasta
Meskipun begitu, ketika NOVA mencoba menghubungi M. Syaugi pagi ini (29/10), pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak maskapai terkait data manifest penumpang yang diangkut oleh Lion Air JT 610.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun twitter milik Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, @Sutopo_PN, dirinya menjelaskan serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang telah ditemukan.
"Beberapa kapal tug boad membantu menangani evakuasi. Video diambil petugas tug boad yang ada di perairan Karawang," tulisnya dalam cuitannya.
Baca Juga : 2 Kali Menjanda, Desy Ratnasari Banting Tulang Nafkahi Anak, Harta Kekayaannya Segini!
Tak hanya video ini saja, pria yang akrab disapa Sutopo ini juga membeberkan beberapa foto puing-puing yang mulai diangkut dengan dibantu dari beberapa tug boad yang telah berada di lokasi perairan Karawang tersebut.
Sutopo juga mengatakan bahwa lokasi titik jatuhnya pesawat Lion Air ini berada di dekat fasilitas Anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai di utara Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga : Menuju Pangkalpinang, Pesawat Lion Air Jatuh di Perairan Karawang
Dalam penjelasannya tersebut, dijelaskan bahwa pesawat membwaa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 pilot serta 5 awak pramugari.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Basarnas dan Kementrian Perhubungan masih terus melakukan penanganan.(*)