Korban Pengungsian Lombok Mulai Terserang Diare

By Dionysia Mayang Rintani, Senin, 29 Oktober 2018 | 13:53 WIB
ilustrasi sakit perut (istock)

NOVA.id – Bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok memang meninggalkan banyak derita. 

Gempa dahsyat bermula pada 5 Agustus lalu, pukul 19.46 WITA pusat gempa berada di 18 km barat laut Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat digoyang magnitude 6,4.

Kini serpihan gempa bumi menyisakan duka mendalam bagi masyarakat sekitar. 

Baca Juga : Resmi Menikah, Maia Estianty: Dia Menjadikan Aku Wanita Paling Bahagia

Berdasarkan data Posko Tanggap Gempa Lombok pada pertengahan Agustus 2018, tercatat 352.793 jiwa sementara tinggal di posko-posko pengungsian.

Beberapa minggu pascabencana gempa, para korban mulai terserang penyakit diare.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, warga mulai terkena penyakit sejak hari kedua tinggal di pengungsian.

Baca Juga : Asal India dan Romantis, Ini Fakta Soal Pilot Lion Air yang Jatuh di Karawang

Pada awal September, terdapat 200 anak terserang diare dan Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA).

Karena itu, Penguin Indonesia menyerahkan bantuan berupa 100 tangki air jenis TU200.

()

Andi Hermawan selaku Head of Marketing Communications and Customer Care PT Penguin Indonesia mengatakan,  jenis tangki ini memiliki keunggulan tutup terbuka, sehingga memudahkan proses pembersihan tangki. 

Baca Juga : Lion Air Jatuh, Ini 4 Fakta Sebelum Hilang Kontak, Sempat Minta Naik Ketinggian!

Jenis ini cocok untuk pengiriman ke daerah terbatas dan dapat di gunakan untuk penampungan air hujan serta tentunya bebas lumut dan bebas perawatan.

Sebuah teknologi Penstabil UV20+ sangat cocok untuk pemakaian jangka panjang, seperti yang dikatakan Andi saat penyerahan bantuan di Mataram, NTB. 

Penyerahan bantuan secara simbolis dihadiri oleh perwakilan manajemen Penguin Indonesia Andi Hermawan.

Baca Juga : Maia Estianty Resmi Menikah di Tokyo, Teuku Zacky Bocorkan Hal Ini

Tangki tersebut diserahkan kepada lembaga kemanusiaan antara lain Palang merah Indonesia (PMI), Aksi Cepat Tanggap (ACT), Gugah Nurani Indonesia (GNI) dan Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) untuk didistribusikan kepada posko-posko  penanggulangan bencana.

"Kami berharap bantuan kami dapat bermanfaat untuk masyarakat Lombok," ujarnya. (*)

Tentry Yudvi