Selain kedua alat tadi, pemerintah juga mendapat bantuan tim dan alat pendeteksi blackbox canggih dari Singapura.
Bukan cuma itu, Tim Basarnas juga mengerahkan 30 penyelam hebat dalam upaya pencarian ini.
Para penyelam itu dibekali informasi cuaca realtime, termasuk kondisi air di dalamnya, sehingga mereka sudah bisa memprediksi pergerakan objek di dasar laut dan membantu memudahkan pencarian.
Baca Juga : Pilot Lion Air JT 610 Ternyata Baru 2 Tahun Menikah, Ini Unggahan Sang Istri
“Mudah-mudahan dalam waktu tak terlalu lama body pesawat bisa ditemukan. Yang jelas kami serius dalam melalukan pencarian, all out dan mengerahkan segala daya upaya, serta kami bekerja dengan hati. Karena kami menghadapi keluarga korban yang penuh duka,” kata Syaugi.
Musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang terjadi pagi tadi, sekitar pukul 06.32 WIB.
Sampai sore tadi, sudah ditemukan 9 kantong jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat untuk kemudian dibawa ke RS Polri Kramatjati agar bisa segera diidentifikasi. (*)