NOVA.id – Seharian bekerja dan bertemu banyak orang. Kemudian, kita pulang ke rumah dan merasa sendiri karena tentu saja kita masih melajang.
Lalu, mengapa kita merasa benar-benar begitu sepi ketika waktu malam menepi?
Menurut Amy Banks, seorang psikiater dan pendiri komunitas Jean Baker Miller Institute di Wellesley College, kondisi tubuh yang telah menurun membuat kita lebih peka pada emosi negatif yang menyerang pikiran kita.
Baca Juga : Gelar Konser di Indonesia, Mariah Carey akan Sapa Penggemar di Candi Borobudur
Banks yang juga menulis buku wired to connect menjelaskan bahwa kesepian tidak melulu karena kita tidak memiliki pasangan, tetapi lebih kepada kondisi tidak terhubung dengan siapa pun.
“Memiliki sahabat dan keluarga yang hangat bisa membuat hidup kita lebih berarti, meskipun kita tak memiliki pasangan,” terang Banks.
Kesepian, kata Banks, terjadi karena tiga penyebab.
Baca Juga : Daus Mini Dicerai karena Tak Nafkahi Lahir Batin, Gadis Cantik Berhijab Ini Justru Rela Dipinang
Pertama, kita tidak merasakan bentuk emosi bernama zest, yakni energi yang menyala dalam tubuh kita ketika membicarakan topik menarik dan lucu dengan sahahabat atau keluarga.
Kedua, kita terjebak dalam kondisi tidak percaya diri terhadap lingkungan sekitar. Kita tidak mempercayai teman, rekan kerja, dan hubungan yang tidak lagi membuat kita bersemangat.
Ketiga, kita tidak menilai diri sendiri dengan baik dan tinggi. Ketidakhadiran tiga hal itu menciptakan sela kosong dalam hati yang membebani pikiran kita sehingga kita pun merasa kesepian dan semakin tersiksa saat malam datang.
Baca Juga : Ashanty Ulang Tahun, KD Foto Pelukan dan Berdoa: Dalam Lindungan Allah