Jangan Sekali-kali Menangis di Kantor! Ini Dia Alasan di Baliknya

By Alfiyanita Nur Islami, Senin, 5 November 2018 | 23:00 WIB
Ini dia alasan dibalik larangan menangis di kantor (Istock)

NOVA.id - Seringkali kita kesulitan menghadapi masalah pekerjaan di kantor.

Masalah atau konflik pekerjaan yang dihadapi, biasanya membuat kita menumpahkan air mata karenanya.

Baca Juga : Jangan Salah Didik Anak, Ini Dia Langkah Jitu Positive Parenting

Apakah Sahabat NOVA pernah menangis di lingkungan kerja?

Menangis di lingkungan kerja ternyata tidak baik.

Baca Juga : Perlakuan Irwan Mussry yang Manjakan Putri Desy Ratnasari Bak Anak Sendiri

Periset dari Belanda, Niels van de Ven, menjelaskan menangis di lingkungan kerja bisa membahayakan bagi peningkatan karir seseorang.

“Apa yang orang lain lihat ketika rekan kerja menangis adalah seseorang yang tidak kompeten,” jelas van de Ven, dikutip dari CBC.

Maka dari itu, kebanyakan orang menilai, seseorang dianggap kurang mampu menyelesaikan pekerjaan jika menangis di lingkungan kantor.

Baca Juga : Awas, Ini 5 Kesalahan Saat Manicure yang Patut Dihindari!

Selain itu, atasan dan rekan kerja akan lebih kurang percaya untuk memberikan pekerjaan atau tugas tambahan pada kita.

Kimberly Elsbach, seorang profesor jurusan manajemen di University of California, mendukung pernyataan van de Ven tersebut.

Baca Juga : Paling Ikonik, Begini Tutorial Makeup Natural ala Putri Diana

Kimberly meneliti ratusan responden yang pernah menangis di lingkungan kerja.

Hasilnya, memang akan ada dampak negatif jika kita memperlihatkan kelemahan di kantor.

“Salah satu responden yang kami wawancara mengatakan, pernah ditawarkan untuk mendapatkan posisi lebih tinggi. Lalu, suatu hari dia menangis dalam satu rapat kerja. Akhirnya, promosi itu tidak pernah datang atau ditawari kembali,” jelas Kimberly.

Baca Juga : Air Mata Kabasarnas Jatuh Saat Bertemu dengan Keluarga Korban Pesawat JT610

Selain dilihat kurang kompeten, sering menangis di kantor bisa membuat seseorang terlihat manipulatif atau sengaja menangis untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

“Saya rasa ini mau tidak mau harus diterima bahwa pandangan orang di lingkungan kerja terhadap tangisan cenderung negatif daripada positif,” pungkasnya.

Yuk Sahabat NOVA kita jadi perempuan yang lebih kuat untuk menghadapi permasalahan, khususnya masalah pekerjaan.(*)