NOVA.id— Sun Life Financial melalui studi Sun Life Financial Asia Health Index di 2014 melakukan riset yang memapaparkan bahwa masyarakat di Asia termasuk Indonesia berpotensi masuk dalam kategori 'Generasi O'.
Apa yang dimaksud dengan 'Generasi O' ini?
“Karena ternyata memang ada kecendrungan atau munculnya populasi masyarakat usia produktif ini yang notabene adalah generasi millennial, ternyata kecendrungan overworked, kerjanya terlalu banyak. Sehingga sering kali lupa istirahat. Kemudian juga overhealth, kelelahan. Terakhir, overeating, makan tidak sehat. Maka dari itu kita namakan Generasi O supaya mengingatkan kembali loh ini hidup yang tidak sehat,” kata Shierly Ge, Chief Marketing Officer Sun Life Financial Indonesia saat acara konferensi pers kampanye hidup sehat di Menara Sun Life, Jakarta Selatan. Kamis (08/11).
Baca Juga : Pamer Foto USG, Pesinetron Aryani Fitriana Umumkan Kehamilan ke-2!
Bahkan, jumlah 'Generasi O' di Indonesia semakin meningkat berdasarkan survey yang dilakukan kembali tahun 2016-2017.
Bagi Shierly, jumlah yang meningkat ini tidak mengherankan karena setiap tahunnya generasi muda di Indonesia meningkat terus.
“Kenapa ada Generasi O? Ternyata 51% dari masyarakat usia produktif itu tidak berolaharga secara teratur, 34% ternyata tidurnya kurang dari 6 jam, dan 32% yang tidak menerapkan makan sehat,” tambah Shierly.
Baca Juga : Dikenal Pekerja Keras, Ternyata Pangeran Charles Miliki Sifat Ini
'Generasi O' ternyata memiliki kendala dalam menerapkan gaya hidup sehat.
“Kendala ini juga jadi bagian dari yang kita tanyakan pada studi. Memang dari temuannya, kendala-kendalanya adalah 44% dari responden itu mengatakan karena tuntututan pekerjaan, 36% itu karena distraksi, dan yang terakhir alasannya adalah terkendala oleh biaya,” jelas Shierly.
'Generasi O' ini harus bisa memulai menerapkan gaya hidup sehat melalui mengatur jam kerja, pola makan, dan berolahraga.(*)