Penyakit Mental Dapat Menghambat Orgasme? Begini Penjelasannya

By Yashinta Mulya Sari, Sabtu, 10 November 2018 | 21:30 WIB
Ilustrasi konflik pada pasangan. (PeopleImages)

NOVA.id -  Terhambatnya orgasme akan membuat waktu bercinta menjadi terganggu.

Bagi wanita, orgasme terasa sulit untuk dipahami.

Beberapa di antaranya berhasil mencapai klimaks dan lainnya tidak sama sekali.

Baca Juga : Jangan Cuma Pikirkan Posisi, Yuk Ikuti Aturan Ini agar Bercinta Semakin Hot!

Meski dinilai sebagai hal yang normal, penyebab dari terhambatnya orgasme perlu kita selidiki lebih lanjut agar hubungan bercinta ke depannya bisa berjalan sesuai yang diinginkan.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terhambatnya orgasme termasuk pemahaman tentang cara orgasme perempuan yang terhubung kepada pikiran.

Dikutip dari Healthline, ada beberapa cara terhambatnya orgasme lewat beberapa penyakit mental.

Baca Juga : Ups.. Ternyata Posisi Tidur Pengaruhi Tingkat Hubungan Intim dengan Pasangan!

Kecemasan

Kecemasan yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda juga untuk setiap orang.

Bagi sebagian perempuan, kecemasan mungkin menjadi alasan di balik orgasme yang sulit dicapai.

Baca Juga : Tak Perlu Mahal, 5 Bahan Alami di Dapur Rumah Ini Ampuh Usir Jerawat!

Menurut psikolog dan ahli terapi seks, Stephanie Buehler mengatakan, kecemasan menciptakan banyak pikiran yang mengalihkan perhatian dari perasaan gairah.

Sebagai contoh, karena terlalu mencemaskan kinerja dalam menanggapi pasangan, akhirnya kita kehilangan momen untuk orgasme.

Baca Juga : Pamer Foto USG, Pesinetron Aryani Fitriana Umumkan Kehamilan ke-2!

PTSD

Post Traumatic Stress Disorder adalah gangguan kecemasan parah yang memicu respon fight-or-flight (berjuang atau lari) pada seseorang saat menyaksikan peristiwa traumatis.

Peristiwa traumatis tersebut dapat mencakup apapun termasuk pelecehan seksual, kekerasan fisik, dan trauma lainnya.

Baca Juga : Dikenal Pekerja Keras, Ternyata Pangeran Charles Miliki Sifat Ini

Ahli terapi seks dan praktisi perawat, Sandra Lindholm mengatakan bahwa setiap jenis trauma dapat menyebabkan masalah dengan setiap bidang seks, mulai dari keinginan, gairah, hingga orgasme.

Cara trauma mempengaruhi otak juga berdampak pada seksualitas kita, terutama jika trauma tidak diproses.

Baca Juga : Kondisi Menurun, Nikita Mirzani Dirawat di Rumah Sakit Mekah

Depresi dan antidepresan

Depresi dapat berkontribusi pada masalah libido dan masalah orgasme.

Namun menurut Buehler, ini kurang umum kecuali kita menggunakan antidepresan.

Baca Juga : Bak Kakak Beradik, Usia 5 Artis Ini Ternyata Tak Beda Jauh dari Ibu Tirinya!

Menurutnya, hampir semua antidepresan kecuali Wellbutrin dapat membuat sulitnya orgasme.

Jika terjadi, ada baiknya periksakan ke dokter.

Baca Juga : Berbalut Busana Khas India, Sederet Artis Ini Hadiri Pesta Diwali!

Body dysmorphia

Body dysmorphia adalah gangguan kejiwaan di mana seseorang menjadi terobsesi dengan ketidaksempurnaan tubuh atau  melihat cacat dalam pikiran mereka yang tidak ada di sana.

Kondisi ini lebih dalam dibanding tidak menyukai bagian tertentu dari tubuh karena alasan apapun.

Baca Juga : Yuk Coba Sensasi Mengendarai Mobil dan Motor Peraih GridOto Award 2018!

Itu adalah fiksasi atau perasaan terikat, terpusat pada sesuatu secara berlebihan dapat menghalangi jalannya orgasme. (*)