Penghargaan untuk Pahlawan Warisan Batik Indonesia oleh CHI Award 2018

By Hayun Rizkiawati, Senin, 12 November 2018 | 20:00 WIB
Wiwit Ilham Panjaitan selaku inisiator menyampaikan alasan lahirnya CHI Award 2018 (Hayun Rizkia)

 

NOVA.id– CHI Award 2018 merupakan sebuah penghargaan untuk pahlawan warisan batik yang merupakan warisan budaya Indonesia.

Penyelenggaraan CHI Award 2018 yang pertama ini merupakan inisiasi dari The Culture Heritage of Indonesia (CHI) yang termasuk dalam aktivitas Al-Mar Foundation, sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial, keagamaan, kebudayaan dan pendidikan.

CHI Award 2018 memilih warisan batik di Indonesia untuk diapresiasi karena proses batik merupakan pekerjaan tangan yang penuh cita rasa seni dengan keteguhan hati dalam melaksanakannya, penuh cita rasa seni, keterampilan tangan dan keteguhan hati yang tidak semua orang memilikinya.

Baca Juga : Jarang Terekspos, Begini Pesona Istri Fadli Zon Bak Sosialita yang Pernah Disebut Genit!

Dibalik keindahan warisan batik, terdapat para pahlawan yang harus diapresiasi sebagai pelestari budaya Indonesia.

“Selama ini kegiatan kami adalah menyelenggarakan beberapa ajang kesenian dan sebagainya. Berselengnya waktu, kami adalah perkumpulan yang cinta kesenian, dan kebudayaan.

Untuk itu melihat begitu banyaknya pelestarian budaya yang harus diangkat, maka kami berinisiasi untuk merayakan sebuah apresiasi kepada pelestari budaya Indonesia sehingga kami mendirikan heritage ini,” kata Wiwit Ilham Panjaitan selaku Inisiator dan Pendiri CHI Heritage.

Baca Juga : Fadli Zon Berbeskap Jawa, Putri Cantiknya Berkebaya Merah Cetar Bak Putri Keraton!

CHI Award 2018 ini diberikan kepada kategori pelestari yang diberikan kepada Aris Gunadi (Pengrajin malam) dan Agus Sriyono (pengrajin canting).

Kategori penerus diberikan kepada Oey Soe Tjoen yang berhasil meneruskan usahanya selama lima generasi, kategori inovator diberikan kepada Nur Cahyo yang membuat batik 4 warna, dan kategori penghargaan khusus.

Baca Juga : Film Dilan 1991, Vanesha Prescilla dan Iqbaal Ramadhan: Perlu Adaptasi Lagi

Kategori penghargaan khusus diberikan kepada Go Tik Swan atau Panembahan Hardjonagoro, sosok yang mendapat tugas dari Presiden Soekarno untuk membuat batik Indonesia.