Dalam sebuah film dokumenter yang akan ditayangkan di BBC, Latifa berencana untuk berlayar ke India sebelum ke Amerika dan memulai hidup barunya.
Karena kaburnya sang putri, seorang instruktur bela diri dari Finlandia, Jauhianinen dan Jaubert juga sempat ditangkap dan ditahan beberapa hari karena dituduh menculik sang putri.
Hingga saat ini pihak penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum dan pemerintahnya menolak berkomentar dengan keberadaan Latifa meski ada tekanan dari kelompok hak asasi manusia dan PBB.
Baca Juga : Michelle Obama Kunjungi Kerajaan Inggris dan Patuhi Protokol, Ratu Elizabeth: Semua Itu adalah Sampah!
Dalam sebuah video, Putri Latifa menceritakan hidupnya yang putus asa dan ingin melarikan diri.
Sebelumnya dia juga pernah berupaya melarikan diri saat masih remaja, dan hasilnya dia mendapatkan hukuman kurungan selama 3 tahun bahkan mengalami penganiayaan.
Latifa hidup dalam waktu yang cukup ketat, dan harus selalu didampingi saat akan meninggalkan istana kerajaan.
Baca Juga : Bak Putri di Negeri Dongeng, Gaun Kate Middleton Membuatnya Tampak Cantik dan Mempesona
Otoritas Dubai menghabiskan uang hingga jutaan dolar untuk meningkatkan sistem keamanannya dan memungkinkan mereka menemukan siapa pun di negara ini dengan melacak telepon mereka.
Sudah 8 bulan penangkapan Latifa dari usaha pelariannya, dan belum ada kabar mengenai sang putri hingga saat ini. (*)
Source | : | Dailymail |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR