NOVA.id - Setiap pasangan di dunia ini pasti ingin menikmati sensasi hubungan intim yang penuh gairah.
Dan wajar, bila kedua orang yang terlibat cumbu asmara di atas ranjang ini saling berupaya memberikan rangsangan-rangsangan istimewa yang mampu membuat satu sama lain akhirnya berhasil mencapai kenikmatan atau orgasme.
Permasalahannya, tak bisa dimungkiri, kenikmatan hubungan intim ini kadang tidak selalu berjalan mulus, apalagi ketika salah satu di antara kita tidak bisa mencapai orgasme.
Baca Juga : Bagikan Momen Bahagia, Yuk, Intip Serunya Aktivitas Liburan Deretan Keluarga Artis Ini!
Nah, apabila suami kita sulit mencapai orgasme padahal durasi permainan di atas ranjang sudah cukup lama, hubungan intim antara kita dan pasangan pun pasti akan terasa aneh dan diliputi rasa bersalah.
Baik dari diri kita sendiri, ataupun pasangan kita.
Kalau pasangan kita sulit capai orgasme dan ejakulasi, lantas apa solusinya?
Baca Juga : Dikabarkan Dekat dengan Luna Maya, Benarkah Konglomerat Malaysia Ini Pernah Tersandung Kasus KDRT?
Melansir sebuah artikel di InStyle, permasalahan ini sebetulnya adalah permasalahan yang umum terjadi, meski memang selalu menjadi konflik hubungan intim yang rumit dijelaskan.
Seksolog dan pakar hubungan percintaan, Megan Stubbs, Ed.D mengatakan, “Harus ada koneksi antara apa yang terjadi di dalam tubuh dan pikiran mereka (laki-laki), sebagaimana yang harus terjadi pula pada perempuan.”
Perlu diketahui memang, sulitnya pria dalam mencapai orgasme lewat ejakulasi ini sebetulnya merupakan hal yang jamak terjadi.
Pada umumnya, laki-laki akan mengalami ketidakmampuan untuk mencapai orgasme dari waktu ke waktu akibat adanya sindrom permasalahan ejakulasi atau ejakulasi tertunda.
Sindrom ini ditandai dengan ketidakmampuan seorang laki-laki untuk mencapai orgasme setelah 30 menit penetrasi, sekalipun penisnya mengalami ereksi.
Adapun hal ini baru bisa didiagnosis ketika permasalahan serupa telah terjadi berturut-turut selama enam bulan atau lebih.
Baca Juga : Nyaris Setinggi Gedung Dua Lantai, Begini Megahnya Pohon Natal di Istana Kensington Inggris
Dalam waktu yang lebih singkat, permasalahan ejakulasi ini justru sering dipengaruhi oleh faktor pikiran.
“Stres bisa menjadi faktor tersendiri, sama seperti kurangnya waktu tidur,” kata Stubbs.
Selain itu, kondisi emosional juga rupanya memengaruhi kondisi pria sehingga sulit mencapai orgasme.
Baca Juga : Mulan Jameela Nyaleg Anggota DPR, Warganet Sampai Buat Tagar Anti Pelakor di Pamfletnya!
Kemudian faktanya, konsumsi alkohol juga bisa menghalangi pria dari kemungkinan orgasme, dikarenakan alkohol dapat mengganggu sistem persarafan sehingga mengurangi sensasi kenikmatan dari hubungan intim itu sendiri.
Hal ini juga secara negatif berdampak pada produksi hormon testosteron, hormon yang bertanggung jawab pada sensasi berhubungan seks.
Masalah orgasme atau ejakulasi ini juga bisa terjadi karena kondisi kesehatan seseorang, misalnya menyangkut diabetes, gangguan saraf, atau permasalahan tekanan darah yang berkaitan dengan jantung, seperti kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi.
Baca Juga : Agar Hasil Makeup Sempurna, Begini Cara Mudah Aplikasikan Foundation Cair
Satu yang lagi-lagi harus dipahami adalah, permasalahan orgasme pada laki-laki ini cukup normal terjadi dari waktu ke waktu, dan tidak seharusnya kita sebagai pasangan merasa bersalah atau khawatir berlebih.
“Setiap perempuan bisa saja tidak mengalami orgasme, tetapi mereka tetap menikmati hubungan seks itu,” kata Stubbs. “Hal yang sama bisa terjadi pada laki-laki.”
Sebagai solusi, Stubbs mengatakan, kita sebaiknya tidak menuntut atau menyalahkan laki-laki tentang apa yang terjadi pada diri mereka.
Baca Juga : Cerita BLW Ajak Ibu untuk Paham Metode BLW, Demi Anak Mandiri
Coba mulai buka jalur komunikasi dengan pasangan terkait hal ini, namun apabila mereka enggan membahas permasalahan pada orgasme atau ejakulasi ini, biarkan mereka mencoba mengatasinya.
Memang kata-kata seperti “aku ingin kamu mencapainya” kadang-kadang bisa sangat merangsang, namun terkadang malah bisa menimbulkan efek samping lain, seperti memberikan rasa tertekan pada pasangan.
“Biarkan segala sesuatunya terjadi secara natural,” ungkap Stubbs.
Baca Juga : Tak Tahu Anaknya Dilamar, Tangis Calon Mertua Adly Fairuz Pecah: Saya Ini Masih Hidup!
Bagaimanapun juga, kenikmatan dalam bercinta tidak selalu mewajibkan orgasme bagi pasangan yang berhubungan seks.
Yang terpenting adalah, kita dan pasangan sama-sama bisa menikmati petualangan hubungan seks yang panas dan bergairah, sekalipun tidak orgasme.
Sebaliknya, bila permasalahan pasangan yang sulit capai orgasme lewat ejakulasi ini sudah sangat serius, tak ada salahnya kita dan pasangan berkonsultasi dengan seksolog atau pakar di bidangnya. (*)
Source | : | InStyle |
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR