1. Ditemukan saat membuat galian septic tank
Pada hari Rabu (19/12/2018), para pekerja proyek perumahan di Kajhu Aceh sedang menggali tanah untuk saluran septick tank. Namun, para pekerja melihat kantong warna hitam yang berisi tulang belulang manusia.
Ketua Pemuda Gampong Kajhu, Samuel (37) mengaku sudah menerima laporan adanya kecurigaan temuan mayat dari sejumlah pekerja sejak Selasa sore.
“Namun belum kita gali lebih dalam, selain waktu sudah malam, kami pun harus berembuk dulu dengan perangkat desa terutama Pak Keuchik (kepala desa) dan para imam desa, untuk menindaklanjuti temuan tersebut,” jelas Samuel.
Pada hari Rabu pagi, para pekerja melanjutkan pengerukan dan ternyata mereka menemukan lebih banyak kantong berisikan tulang belulang jasad manusia.
Samuel dan para pekerja meyakini jasad-jasad tersebut adalah korban bencana gempa dan tsunami tahun 2004 lalu.
Baca Juga : Suaminya Miliki Bilik Cinta di Lapas, Intip Rumah Inneke Koesherawati yang Bak Istana!
2. Kuburan massal korban gempa dan tsunami 2004
“Kami menduga lokasi tempat dibangunnya perumahan bersubsidi ini sebelumnya bisa jadi kuburan massal, namun tidak pernah diketahui oleh warga sekitar, karena memang tidak ada tanda apa pun, selain lahan kosong yang bersemak dan kemudian dijadikan lokasi pembangunan rumah bersubsidi,” kata Samuel.
Penggalian terus dilakukan dan hingga sore hari, para pekerja dan warga setempat menemukan 45 kantong jenazah.
Jenazah lalu diangkat dan disemayamkan di halaman meunasah setempat.
Perangkat desa memutuskan untuk menguburkan kembali semua jenazah di tanah perkuburan gampong setempat.
“Namun sebelumnya kami akan memeriksa kembali kondisi jenazah-jenazah ini, jika ada tanda pengenal yang kami temukan akan kami umumkan, dan jika ada keluarga bisa mengambil jenazah untuk dimakamkan sendiri, atau merelakannya untuk dimakamkan di pemakaman gampong,” kata Isam, Kepala Dusun Lamseunong.
Baca Juga : Jadi Napi, Suami Inneke Koesherawati Sewakan Bilik Asmara di Lapas, Sekali Pakai Rp650 Ribu
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR