NOVA.id - Tak dipungkiri, Indonesia termasuk salah satu negara yang rawan terkena gempa dan tsunami.
Ini dikarenakan letak geografis Indonesia yang berada di wilayah cincin api dunia (ring of fire), yakni wilayah yang banyak ditemukan gunung berapi aktif.
Seperti yang NOVA.id kutip dari Suar.id, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Indonesia menduduki peringkat tertinggi untuk ancaman bahaya tsunami, tanah longsor, dan gunung berapi.
Sutopo menambahkan, Indonesia menduduki peringkat tiga untuk ancaman gempa serta urutan keenam untuk negara rawan banjir.
Baca Juga : Ponselnya Hanyut Saat Tsunami, Ifan Seventeen Minta Warganet Kirimkan Foto Almarhumah Dylan
Beragam bencana alam telah terjadi di Tanah Air dan yang paling teranyar adalah tsunami Selat Sunda yang menghantam Banten, Lampung, dan sekitarnya.
Tsunami setinggi 0,9 meter tersebut mengakibatkan korban jiwa.
Data mencatat sebanyak 281 orang meninggal, 1.061 orang luka, 57 orang hilang, dan 11.687 orang mengungsi.
14 tahun yang lalu, tsunami juga pernah menghantam Indonesia tepatnya di Aceh.
Baca Juga : 6 Fakta Tsunami Aceh 14 Tahun Lalu, Gempa Terbesar Abad 21 Hingga Dampaknya ke 14 Negara
Tsunami yang terjadi 2004 silam tersebut rupanya menginspirasi dua warga Seatle, Amerika Serikat menciptakan alat untuk mengurangi jumlah korban akibat tsunami.
Dua orang yang berprofesi sebagai insinyur kedirgantaraan bernama Julian Sharpe dan Scott Hill dilaporkan telah menciptakan tempat penampungan yang mengambang.
KOMENTAR