NOVA.id - Mengawali tahun 2019, Yogyakarta akan menggelar royal wedding.
Ya, Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Bimantoro putra sulung dari KGPAA Paku Alam X akan menikahi sang pujaan hati, Maya Lakshita Noorya.
Diketahui jika Maya Lakshita Noorya merupakan seorang dokter dan juga perempuan asli Yogyakarta.
Baca Juga : Rencana Pernikahan Ammar Zoni Dibocorkan Cholidi Asadil Alam! Segera Nikahi Irish Bella?
Acara akad nikah keduanya akan berlangsung pada 5 Januari 2019 besok.
Namun, prosesi Dhaup Ageng telah dilaksanakan sejak 24 Desember 2018 lalu.
Upacara Dhaup Ageng Putra Dalem, akan dilakukan di beberapa bangunan yang terdapat di Pura Pakualaman.
Dikutip dari akun Instagram @kadipatenpakualaman, berikut bangunan-bangunan yang akan digunakan.
Baca Juga : Ngeri! Makan Snack Kemasan, Perempuan Ini Temukan Cicak Mati di Dalamnya
1. Bangsal Sewatama
Pada Pahargyan DHAUP AGENG ini, Bangsal Sewatama digunakan untuk pusat acara seperti panggih kedua mempelai yang bertempat di depan Uleng, sungkeman di Ndalem Ageng Prabasuyasa, dan juga resepsi.
Bangsal Sewatama merupakan bangunan besar berupa pendapa yang terletak di dalam Pura Pakualaman.
Bangunan ini memiliki atap limasan berjajar tiga yang membujur arah utara dan selatan.
Bangsal Sewatama pernah direnovasi di tahun 1867.
Biasanya bangnan ini digunakan sebagai tempat diselengarakannya beberapa peristiwa budaya dan pertemuan resmi kenegaraan.
Baca Juga : Tolak Anak Bungsu Aa Jimmy Diadopsi, Sang Nenek: Ini Kenangan Terakhir Aa Jimmy
2. Kagungan Dalem Bangsal Parangkarsa
Bangunan ini terletak di bagian barat dari Bangsal Sewatama.
Di dalamnya terdapat kamar tidur, ruang pertemuan, dan bangunan terbuka untuk jamuan makan yang disebut Sewabujana.
Sejak dulu Kagungan Dalem Bangsal Parangkarsa berfungsi sebagai tempat persiapan pernikahan putra dan putri Paku Alam.
Pada Pahargyan DHAUP AGENG tahun 2019 kali ini, Kagungan Dalem Bangsal Parangkarsa digunakan sebagai tempat siraman calon penganti pria.
Baca Juga : Sebelum Meninggal, Torro Margens Ternyata Alami Infeksi hingga Muntah Darah
KOMENTAR