NOVA.id - Tak ada yang menduga malam itu tsunami datang begitu cepat.
Bahkan tanpa tanda, seperti gempa, yang biasanya.
Sabtu malam (22/12) ribuan orang yang berada di pesisir pantai di Selat Sunda (Jawa Barat), mulai Anyer hingga Tanjung Lesung, panik tak karuan.
Baca Juga : Anak David Beckham Liburan Bareng Pacar, Wajah Sang Kekasih Justru Jadi Sorotan, Kenapa?
Tsunami akibat longsoran kawah erupsi Gunung Anak Krakatau menelan ratusan korban jiwa, tiga di antaranya dari keluarga Saiful Abror (38).
Warga perumahan Bukit Nusa Indah, Tangerang Selatan ini kehilangan istri dan dua anaknya saat mereka berlibur di Villa Mutiara Carita.
Kepada NOVA yang menemui di rumahnya, dengan tabah Abror mengisahkan kejadian itu.
Baca Juga : Anak David Beckham Liburan Bareng Pacar, Wajah Sang Kekasih Justru Jadi Sorotan, Kenapa?
Hari itu tujuan kami ke Carita memang ingin berlibur, ingin menyenangkan istri dan anak-anak.
Kebetulan anakku paling besar (Luthfatunnisa, 13 tahun) baru pulang dari pesantren, sementara anakku lainnya juga sudah libur sekolah.
Setelah dapat pinjaman vila dari seorang teman, pagi hari kami sudah berangkat dan sampai di Carita siang hari.
Selain keluargaku, ada keponakan dan keluarga dari teman yang ikut.
Jika ditotal, ada 16 orang dalam rombonganku itu.
Baca Juga : Tak Terekspos, Begini Megahnya Fasad Rumah Desy Ratnasari di Sukabumi yang Asri!
Sore harinya, anak-anak tampak senang berenang di kolam renang vila.
Saat itu sekitar jam 9 malam.
Usai makan malam dan bercengkerama, wanita dan anak-anak masuk ke kamar untuk tidur.
Sementara, yang laki-laki masih asyik ngobrol di ruang keluarga.
Baca Juga : Tak Kenal Pelaku, Annisa Bahar Rela Pinjamkan Uang hingga Tertipu Ratusan Juta, Kok Bisa?
Termasuk aku.
Tak lama, salah seorang teman yang sedang beada di luar vila tiba-tiba melihat ombak melebihi pagar tembok vila,
dia bergegas masuk ke dalam dan memberitahu kami.
Kami panik bukan main.
Pengelola vila sempat menelepon dan meminta kami untuk mengamankan diri.
Aku berlari ke kamar, mengambil kunci mobil, dan meminta istriku segera menyelamatkan anak-anak dan membawanya ke mobil.
Baca Juga : Akan Menikah Sederhana, Ini Alasan Sule Masih Sembunyikan Identitas Kekasih Barunya
Sementara aku bergegas menyiapkan mobil dan mulai menghidupkan mesin.
Namun, saat aku berada di dalam mobil, aku mendengar suara gemuruh ombak yang sangat aneh, enggak seperti biasanya.
Aku segera keluar, aku aku pikir enggak akan selamat jika berada di dalam mobil.
Belum sempat aku menutup pintu mobil, tiba-tiba… byaaarrr!! Air menghantam, aku terlempar sekitar 200 meter.
Aku tersangkut kabel listrik, sempat tersetrum, terus tiba-tiba semua gelap.
Setelah air surut, aku berusaha bangun dan melihat suasana di sekeliling yang kacau balau.
Mobilku masuk ke dalam semak-semak dalam kondisi menyala.
Baca Juga : Jadi Pedangdut Kondang, Inul Daratista Justru Pamer Tidur Berdesakan di Rumah Mewahnya! Kenapa?
Vila Hancur Berantakan
Aku langsung teringat anak dan istriku, segera aku kembali lari ke vila.
Tapi yang aku dapat, vila yang kami tempati tadi sudah hancur berantakan, berubah jadi tumpukan kayu dan puing.
Lalu aku berteriak memanggil nama istri dan anakku.
Baca Juga : Tak Terekspos, Begini Megahnya Fasad Rumah Desy Ratnasari di Sukabumi yang Asri!
Selama dua jam aku berusaha mencari keluargaku di antara puing-puing.
Tak lama, aku mendengar teriakan Luthfatunnisa (Nisa), dia memanggil-manggil namaku.
Aku lihat dia ada di tumpukan kayu dan puing setinggi 2 meter.
Baca Juga : Akan Menikah Sederhana, Ini Alasan Sule Masih Sembunyikan Identitas Kekasih Barunya
Sekuat tenaga, aku mencoba mengangkat tumpukan kayu dan puing untuk menyelamatkan anakku.
Saat aku angkat reruntuhan itu, aku menemukan banyak korban, di antaranya keponakanku yang bernama Safitri (26).
Dia tertimpa bangunan dan sulit diselamatkan, hingga akhirnya meninggal.
Baca Juga : Jadi Pedangdut Kondang, Inul Daratista Justru Pamer Tidur Berdesakan di Rumah Mewahnya! Kenapa?
Setelah mengeluarkan Nisa, aku mendengar tangisan Ali (5), anakku yang lain.
Sayangnya, kondisinya saat itu tertimbun reruntuhan yang jauh sekali dari jangkauanku.
Aku enggak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa berdoa agar anakku itu selamat.
Baca Juga : Anaknya Mandi di Toilet Umum, Zaskia Mecca Justru Mengaku Bangga! Kenapa?
Melihat kondisi Nisa yang penuh luka, aku harus membawanya ke rumah sakit terdekat.
Aku menggendong anakku yang kubungkus dengan sarung, aku berjalan hingga bertemu
tim SAR yang kemudian mengevakuasi kami ke puskesmas terdekat.
Aku sempat meminta tolong mereka untuk menyelamatkan Ali.
Baca Juga : Seperti Ini Pesona Naomi Zaskia, Artis Muda 22 Tahun yang Disebut Pacar Sule, Seksi!
Bahkan aku sempat berusaha mencari lagi, namun suasana sudah begitu semrawut.
Pagi harinya, aku mendapat kabar bahwa Ali berhasil dievakuasi dan diselamatkan.
Aku mendapat kabar itu dari foto yang sempat viral di media sosial.
Saat ini Ali sedang menjalani perawatan di RSUD Tangerang.
Baca Juga : Kate Middleton akan Rayakan Ulang Tahunnya Sendiri, Di Mana Pangeran William?
Tapi enggak lama, aku menerima kabar duka.
Istriku, Siti Nur Alfisyah (36) dan dua anakku yang lain, Nihlatuz Zahra (11) dan Muhammad Zein Karim (2,5) tak bisa diselamatkan.
Cerita lengkap curahan hati korban Tsunami Banten bisa Sahabat NOVA lihat di Tabloid Nova edisi 1611. (*)
Muhammad Yunus
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR