Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, dari 1 Januari hingga 31 Desember 2018 tercatat ada 2.947 kasus DBD di DKI Jakarta.
Sementara insidence rate (IR) sebesar 28,15/100.000 penduduk dengan dua kematian (case fatality rate/CFR 0,07 persen).
Pada 2018 lalu, Kepualauan Seribu menjadi daerah dengan IR tertinggi, yaitu 41,4/100.000 penduduk.
Baca Juga : Dihina Pakai Baju Pasar 10 Ribu-an, Via Vallen Ungkap Curahan Hatinya
Berdasarkan sistem surveilans berbasis web milik Dinkes Provinsi DKI Jakarta, untuk awal tahun 2019, di bulan Januari ini tercatat ada 111 kasus DBD (IR 1/100.000 penduduk).
Namun, tidak ada kematian dari kasus tersebut.
Kemudian berdasarkan prediksi probabilitas kesesuaian kelembapan udara (relative humidity atau RH) 2019, jika semakin tinggi probabilitas (>75 persen), maka semakin tinggi kemungkinan mendukung pertumbuhan nyamuk Aedes aegepty di suatu wilayah.
Baca Juga : EKSKLUSIF NOVA: Bercucuran Air Mata, Vanessa Angel Mengaku Masih Dijaga Allah
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR