NOVA.id - Setelah melahirkan tentu akan ada banyak perubahan pada tubuh perempuan.
Kini, untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelum melahirkan ada tindakan medis yang dikenal dengan Mommy Makeover.
Namun sayang operasi ini membawa potensi risiko dan komplikasi tertentu.
Baca Juga : Menelisik Perjalanan Cinta Hotman Paris-Meriam Bellina Hingga Penganiayaan di Rumah Mewahnya
Mengutip austin-weston.com, meski risiko Mommy Makeover ini jarang terjadi pada individu yang sehat, namun pasien dianjurkan untuk memahami risiko pribadi mereka sendiri dan memutuskan apakah manfaatnya lebih besar.
Mommy Makeover memungkinkan bisa dilakukan bagi perempuan dari berbagai bentuk tubuh, ukuran, dan usia.
Namun sebelum menjalankan tindakan ini sebaiknya konsultasikan dengan ahli bedah untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan kemungkinan hasil yang baik.
Baca Juga : Ungkap Konsep Pernikahan, Ammar Zoni: Akan Jadi Fenomenal Tahun Ini!
Mommy Makeover akan melibatkan beberapa perombakan seperti operasi payudara yang akan dilakukan pengangkatan payudara atau pembesaran payudara.
Kemudian dikombinasikan dengan operasi di bagian perut seperti pengencangan perut atau sedot lemak.
Risiko tindakan Mommy Makeover pada dasarnya sama dengan risiko yang terkait dengan operasi lainnya.
Baca Juga : Ahok Ungkap Ingin Lakukan 4 Hal Ini Setelah Bebas dari Penjara, Menikahi Bripda Puput?
Tetapi ada juga risiko tertentu yang terlinat dalam menjalani tindakan bedah yang lebih lama.
Ketika melakukan operasi payudara, baik mengangkat, menambah, atau mengurangi akan memiliki komplikasi.
Seperti pendarahan, infeksi, penyembuhan yang buruk, hingga jaringan parut.
Baca Juga : Kedai Kopi Ini Andalkan Keunikan Biji Kopi Bali untuk Ekspansi Asia
Masalah ini disebutkan jarang terjadi dan dapat dikurangi dengan mengikuti instruksi dokter.
Risiko spesifik payudara lainnya termasuk kemungkinan mati rasa pada puting susu dan ketidakmampuan menyusui.
Sementara untuk risiko pembedahan perut adalah pendarahan, infeksi, dan penyembuhan atau parut yang buruk.
Baca Juga : Agensi Kai EXO, SM Entertaiment Mengakui Artisnya Resmi Putus dengan Jennie BLACKPINK
Benjolan atau mati rasa pada kulit juga sangat umum terjadi di periode awal pasca operasi dan biasanya akan membaik seiring berjalannya waktu.
Satu risiko yang secara khusus lebih tinggi pada pasien yang melakukan tindakan ini akan mengalami pembekuan darah di kaki.
Karena sebagian besar pasien pengencangan perut memilih untuk melakukan pengencangan otot sebagai bagian dari operasi, ini menyebabkan perlambatan sementara darah kembali dari kaki ke jantung, melalui rongga perut yang sekarang lebih kencang.
Baca Juga : Dikabarkan akan Menikahi Puput Nastiti Devi, Akun Instagram Ahok Tak Lagi Follow Veronica Tan
Gumpalan darah yang terbentuk di kaki dapat dikelola secara medis, tetapi gumpalan darah yang bergerak ke jantung dan paru-paru bisa berakibat fatal.
Penting untuk mengikuti instruksi mengenai berjalan di malam hari dan menggunakan obat-obatan pada periode pasca operasi untuk meminimalkan risiko ini.
Intinya, sebelum melakukan tindakan ini, kita diwajibkan untuk mengonsultasikan segala kondisi tubuh dengan ahlinya. (*)
KOMENTAR