“Kalau merasa ada akun yang cocok dengan kita, bisa kita follow. Kalau enggak cocok walau banyak orang-orang di sekitar kita mengikutinya, ya, kita jangan follow. Sama seperti mencari support grup, cari yang lebih pas saja buat kita, karena sebenarnya enggak ada yang benar atau yang salah,” jelas Saskhya.
Ketika berguru ke Instagram, kita tentu wajib mencari akun yang jelas tolok ukurnya.
Kita juga boleh melihat dari contoh orang lain.
Tapi kita juga harus menyaring, cara dari akun yang mana yang bisa kita terapkan, yang mana yang enggak.
“Kalau kita malah merasa terganggu mungkin kita perlu detoks media sosial. Jadi kalau kita mudah terpengaruh, lebih baik stop saja,” tegas Saskhya.
Tapi, jika kita ingin pintar tentang parenting, akun siapa saja ya bisa kita follow?
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR