NOVA.id - Menjadi perempuan karier yang juga merangkap sebagai ibu dan istri memang selalu menghadapi tantangan tersendiri.
Sebab, kita sebagai perempuan seolah “dituntut” untuk berani mengambil risiko dalam hal mengatur waktu dan menjalankan semua peran kita dengan baik.
Namun bagaimanapun juga, perempuan memang merupakan sosok yang hebat! Sepakat?
Baca Juga : Ciptakan Kreasi Kue Terbaik bersama Rich’s dan Simak Tips Cerdik ala Chef Nina Bertha, yuk!
Bagaimana tidak?
Di tengah banyaknya peran yang harus dijalankan, ada-ada saja cara yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan semuanya dengan baik dan teratur.
Berkesempatan bertemu tiga orang perempuan hebat yang telah menduduki jabatan tinggi di berbagai perusahaan, NOVA pun mencoba menggali rahasia mereka dalam mengatur waktu dengan baik untuk menjalankan semua peran.
Baca Juga : Sering Menuai Kontrovesi, Ini 5 Fakta Soal Grace Natalie
Salah satu dari ketiga perempuan hebat ini adalah Elim Sritaba, Director of Sustainability Asia Pulp & Paper Sinar Mas yang akhirnya mengaku mengedepankan kualitas bersama keluarganya.
Alhasil, ia pun bisa menjalankan semua perannya dengan baik dan maksimal!
Caranya?
Baca Juga : Terlalu Berani, Aksi Buka-bukaan Marion Jola Lepas Jaket di Hadapan Pelajar SMA Diganjar Kritik
“Kalau sama keluarga, ya harus benar-benar sama keluarga. Sekarang kalau makan siang sama keluarga, saya nggak main HP. Benar-benar harus ngobrol.
Apalagi sebagai wanita karier, pagi-pagi saya harus siap-siap ke kantor. Tapi anak-anak tetap harus ditanya.
Memang harus balance, ada me-time, ke spa, ngumpul dengan teman-teman, kadang kita kan perlu curhat ke teman,” ungkap Elim.
Baca Juga : Terlihat Dekat, Kebersamaan Veronica Tan dan Andy F Noya Jadi Sorotan
Lain dengan Elim, lain pula dengan perempuan hebat lainnya, Josephine Satyono, Direktur Eksekutif Indonesia Global Compact Network (IGCN) yang juga punya kisah unik dalam menjalankan perannya sebagai istri dan ibu, sekaligus perempuan karier.
“Ibu saya meninggal waktu saya 9 tahun. Ayah saya sendiri. Kakak saya perempuan, dia mau menggantikan sosok ibu saya menjadi seorang ibu.
Nggak bisa, tapi saya belajar dari situ, bagaimana perempuan harus percaya jadi mandiri, kerja keras, tapi menghormati sekitar, menghormati tim.
Baca Juga : Terjerat Prostitusi Online, Avriellya Shaqqila Akui Hampir Jadi Korban Perdagangan Manusia, Ini Kisahnya!
Memang nggak mudah, untungnya anak-anak saya sudah terbiasa melihat mamanya bekerja,” kata perempuan yang biasa dipanggil Jose ini.
“Anak-anak saya malah bilang, mama ngapain di sekolah? Mama kerja aja, jangan ikut-ikutan ibu-ibu lain nanti jadi gosip. Sehingga ada juga sesuatu yang mereka banggakan,” lanjut Jose.
Di tengah kesibukannya, Jose pun bersyukur karena anak-anaknya jadi punya kebanggaan tersendiri ke ibunya.
Baca Juga : Catat dan Perhatikan, Ini Pertolongan Pertama saat Mesin Mobil Alami Overheat di Jalan
“Orang tua itu nggak ada sekolahnya. Kita jaga komunikasi nomor satu. Di jalan bareng, ngobrol jadi teman. Kalau nggak ngobrol di jalan, malah makin kurang,” curhat Jose.
Satu kisah lagi datang dari perempuan yang tak kalah hebat, yakni Vice Chairwoman Martha Tilaar Group, Wulan Tilaar, yang juga merupakan putri dari tokoh kecantikan Indonesia, Martha Tilaar.
Sebagai pemangku jabatan yang tinggi dan juga telah berkeluarga, Wulan tak menampik adanya kesulitan menjalankan semua perannya.
Baca Juga : Jarang Terekspos, Ariel NOAH Ternyata Dekat dengan Putrinya, Alleia Anata Irham
Beruntung, dirinya mengaku punya support system yang kuat, termasuk dari suami, orang tua, mertua, hingga nanny, atau pembantunya.
“Ciptakan kerja sama dan komunikasi yang baik dengan support system tersebut, pastikan value yang diajarkan sejalan dengan value kita sebagai orang tua,” kata Wulan.
Pada akhirnya, menjadi perempuan—apalagi dengan peran ganda sebagai perempuan karier, ibu, dan istri—memang bukanlah perkara mudah.
Baca Juga : Perempuan Memilih 2019: Alasan Citra Scholastika Ajak Perempuan Tak Golput
Namun, bukan berarti kita tak bisa, karena kita adalah perempuan-perempuan yang mandiri, berani, dan hebat!
Dan yang tak boleh kita lupakan, “Harus mau aktif terlibat dan mau repot. Terlibat dalam hal-hal sederhana, antar jemput anak, hadir pada acara-acara sekolah, bahkan ikut serta dalam kepanitiaan, membantu dalam tugas-tugas sekolah, juga mendoakan suami dan anak-anak dan lain-lain,” tukas Wulan.
Jadi bagaimana, sudah siap menjadi perempuan hebat yang mampu menjalankan peran sebagai perempuan karier dan ibu, serta istri? (*)
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR