NOVA.id - Seorang perempuan berumur 65 tahun, Sally Challen yang membunuh suaminya dengan palu pada 2011 lalu kini dilakukan pengadilan ulang.
Bukan tanpa alasan, pengadilan ulang ini dilakukan karena tersangka menderita dua kelainan mental saat ia melakukan tindakan pembunuhan.
Permintaan pengadilan ulang ini sudah dilakukan bertahun-tahun oleh sang anak, James dan David. Keduanya mengatakan bahwa pengadilan lalu tak menyertakan bukti bahwa sang ibunda mengidap sakit mental.
Baca Juga : Diduga Tangani Pernikahan Syahrini dan Reino Barack, Wedding Organizer Jepang Ungkap Keluhannya
"Ini momen yang luar biasa. Pengadilan telah memutuskan bahwa kasus ini perlu ditinjau kembali, seperti yang selalu kita katakan [seharusnya] sebagai keluarga," ungkap David.
"Kekerasan yang diderita ibu kami tidak pernah dikenali dengan baik dan kondisi mentalnya tidak diperhitungkan.
Sebagai anak laki-laki, kita mendapatkan kesempatan lain untuk mendengar cerita kita dan peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kematian ayah kita untuk didengar dan agar ibu kita memiliki kesempatan yang tepat untuk kebebasan. Kebebasan yang belum pernah dimilikinya sejak usia 15 tahun," tambahnya.
Baca Juga : Adik Faisal Nasimuddin Beri Komentar Ini untuk Luna Maya, Lampu Hijau Jadi Menantu?
Clara Wade, pengacara Sally Challen mengatakan bahwa pengadilan kala itu hanya terfokus pada reaksi yang ditimbulkan Challen saat mengetahui suaminya berselingkuh dan mengesampingkan fakta bahwa Challen dalam keadaan tertekan karena mendapat ancaman serta penghinaan terus menerus dari suami.
"Apa yang mereka lakukan adalah mereka kemudian menambahkan hanya bukti yang kembali ke 2004.
Semua bukti berfokus pada perselingkuhan, reaksinya terhadap perselingkuhan dan perselingkuhan almarhum," ujar Clara.
Source | : | Dailymail.co.uk |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR