Hati-Hati, Angkat Rahim Berakibat Menopause hingga Picu Osteoporosis pada Perempuan

NOVA.id - Menopose merupakan pertanda seorang perempuan tidak aktif lagi dalam bereproduksi, yang berarti perempuan tersebut tak bisa memiliki anak.

Kondisi tersebut biasanya terjadi pada perempuan berusia 41 tahun ke atas hingga usia 55 tahun.

Tak hanya itu, ternyata ada pula beberapa hal yang membuat perempuan mengalami menopause lebih cepat dari usia rata-ratanya. 

Baca Juga : Pilih Pergi dari Rumah Saat Diminta Ceraikan Bella Luna, Ibunda Nana: Nggak Saya Anggap Anak Lagi

Ya, perempuan yang mengalami menopause dini adalah perempuan yang sudah diangkat rahimnya sehingga tak bisa lagi bereproduksi. 

Hal tersebut disampaikan langsung oleh dokter spesialis Orthopaedi dan Traumatologi yakni Dr. Adib Khumairi dalam talkshow & sharing session mengenai osteoporosis dan penanganannya.

Bersama Persatuan Wanita Patra (PWP) tingkat pusat direktorat pengolahan bekerjasama dengan bidang pendidikan PWP Pusat & Tabloid NOVA di Universitas Pertamina pada Senin (11/03). 

Baca Juga : Menikah di Selandia Baru, Femmy Permatasari Tampil Cantik dengan Gaun Putih dan Mahkota

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Siapa yang sudah tak sabar tonton film My Stupid Boss 2? . . #mystupidboss2 #bclsinclair #rezarahardian #falcon

A post shared by NOVA (@tabloidnovaofficial) on Mar 11, 2019 at 3:38am PDT

 

 

"Kalau sudah diangkat rahim pasti monopause, dan akan berujung pada osteoporosis," ungkap Dr. Adib.

Lebih parahnya lagi, memang dalam keadaan tersebut osteoporosis juga menunggu giliran untuk menghampiri.

Dr. Adib mengatakan biasanya osteoporosis cepat menggerogoti tulang punggung, tulang ekor, tulang lengan, pergelangan tangan, tulang rahang, dan paha tulang paha.

Baca Juga : Meski Nikah Tanpa Resepsi, Cindy Fatikasari dan Tengku Firmansyah Awet 20 Tahun Berumah Tangga

Namun tenang penyakit tersebut bisa dicegah dan diobati dengan beberapa cara. 

"Konsumsi makanan sehat, berjemur di jam 7 sampai jam 9 pagi. Konsumsi obat selain kalsium dan vitamin D. Fosfonat seminggu sekali tapi kalau ginjalnya bagus, terus suntikan untuk perkuat tulang.  Jangan lupa renang atau tidur terapi, dengan tujuan untuk menguatkan tulang belakang supaya stretching," jelas Dr. Adib. (*)

Siti Sarah Nurhayati

PROMOTED CONTENT