NOVA. id - Setelah membunuh 49 orang akibat penembakan brutal yang dilakukannya di Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru.
Brenton Tarrant pelaku penembakan brutal di Masjid Al Noor di Christchurch, tidak menunjukkan rasa bersalahnya.
Ini pun disampaikan oleh awak media yang tengah meliput kasus penembakan brutal Masjid Al Noor di Christchurch.
Baca Juga : Gisel Buka Suara Soal Kedekatan Gading Marten dan Sophia Latjuba
Saat Brenton memasuki ruang persidangan dan bertemu awak media, ia malah memberikan senyuman ke para awak media.
Senyuman yang ia berikan dideskripsikan seperti memberikan senyuman menyeringai yang sangat dikecewakan seluruh dunia.
Brenton memberikan senyuman menyeringai itu ditemani oleh dua polisi yang menjaganya dengan ketat saat di persidangan.
Baca Juga : Kandungan Kafein di Dalam Kopi Menjadi Penyebab BAB, Kenapa?
Tak hanya senyuman, ia juga memberikan simbol 'okay' dari tangannya yang tengah diborgol kepolisian setempat.
Brenton bahkan tak memberikan sepatah kata pun selama persidangan berlangsung.
"Dia datang ke persidangan, dia tidak mengatakan apapun. Dia hanya berdiri dan melihat awak media di ruang persidangan dan memberikan senyuman menyeringai," jelas Thomas salah seorang jurnalis yang menyaksikan kejadian tersebut.
Baca Juga : Oats Sebagai Solusi Praktis Untukmu yang Sering Skip Sarapan!
Seperti diketahui, telah terjadi penembakan brutal di Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, kemarin.
Penembakan brutal tersebut disiarkan langsung oleh Brenton Tarrant yang menyebabkan kematian dari 49 orang.
Pemakaman korban penembakan brutal tersebut rencananya akan dimakamkan pada hari ini.
Baca Juga : Kabar Duka, Ayahanda Eddies Adelia Meninggal Dunia karena Sakit
Sedangkan, laporan terakhir dari pihak medis menyebutkan jika 39 orang terluka parah, 11 orang mengalami masa kritis termasuk anak perempuan berusia 4 tahun.
Baca Juga : Selain Wortel, Ini 5 Makanan Enak yang Bisa Jaga Kesehatan Mata
Korban penembakan brutal di Selandia Baru ini dikabarkan berasal dari berbagai belahan dunia, termasuk Arab, Turki, Yordania, Bangladesh, Indonesia, dan malaysia.
Banyak perempuan dan anak dikabarkan tewas pada waktu kejadian. (*)
Source | : | ALJAZEERA |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR