NOVA.id - Seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun asal Amerika tiba-tiba mengalami gangguan mental usai kulitnya dicakar kucing peliharaannya.
Menurut laporan kasus terbaru yang terbit di jurnal Central Nervous System Disease, remaja itu tiba-tiba mengalami pikiran psikotik setelah dicakar kucing.
Menurut dokter yang menanganinya, kasus skizofrenia yang dialami remaja lelaki ini disebabkan oleh infeksi bakteri dari cakaran kucing.
Baca Juga : Bukan Faisal Nasimuddin, Ini Pria yang Dipanggil Sayang oleh Luna Maya
Bocah 14 tahun itu awalnya aktif bersosialisasi, sehat jasmani dan pintar dalam akademis.
Namun sekitar Oktober 2015, dia tiba-tiba mulai menunjukkan gejala gangguan mental yang sangat mengkhawatirkan.
Dia percaya, dirinya adalah anak setan jahat yang terkutuk.
Baca Juga : Sambangi Polda Metro Jaya, Nikita Mirzani Laporkan Seseorang! Siapa?
Keyakinan itu membuatnya ingin bunuh diri karena takut akan mencelakai keluarga dan teman-temannya.
Selain itu, dia tiba-tiba memiliki ketakutan bahwa kucing peliharaannya ingin membunuhnya.
Uraian itu cukup untuk membuat para dokter memutuskan melakukan rawat inap psikiater darurat dan memberinya resep obat antipsikotik.
Baca Juga : Dituding Hamil Sebelum Nikah, Siti Badriah Akhirnya Buka Suara Kenapa Perutnya Terlihat Buncit
Namun perilaku ini terus berlanjut selama 18 bulan.
Menurut riwayat kesehatan keluarga, tidak ada yang menunjukkan indikasi gangguan mental.
Jadi sepertinya kondisi bocah itu bukan karena faktor genetik.
Baca Juga : Dul Jaelani Sebut Wajar Jika Ahmad Dhani Sakit saat Dipenjara, Kenapa?
Karena salah satu faktor seseorang mengidap skizofrenia adalah warisan genetik.
Pemeriksaan lebih lanjut, dokter menemukan ada bekas luka cakar di sepanjang paha dan ketiak.
Dari tanda itu, tim dokter kemudian mencari tahu apakah dia mengalami infeksi.
Baca Juga : Ivan Gunawan dan Ayu Ting Ting Disebut Wirang Birawa Tinggal Tunggu Tanggal, Menikah?
Darah bocah itu diuji dan positif mengandung Bartonella henselae, bakteri yang terkait dengan infeksi karena gigitan atau goresan cakaran kucing.
Seperti dugaan para dokter, keluarga pasien memiliki dua kucing peliharaan yang awalnya diambil dari jalanan pada 2010.
Dilansir IFL Science dari Kompas.com, kesehatan mental anak itu membaik setelah infeksinya diobati dengan terapi antimikroba.
Baca Juga : Bermaterial Sutra, Segini Harga Hijab Amy Qanita yang Bermerek Gucci!
Ini menunjukkan bahwa infeksi Bartonella dapat berkontribusi terhadap gangguan neuropsikiatri progresif seperti skizofrenia.
Gejala skizofrenia setiap orang berbeda, namun menurut Medical News Today, gejala ini diklasifikasikan menjadi 4 kategori:
1. Gejala positif - juga dikenal sebagai gejala psikotik. Misalnya, delusi dan halusinasi.
Baca Juga : Gara-Gara Susah Bedakan Perempuan, Didi Riyadi Belum Kunjung Nikah Meski Nyaris 40 Tahun
2. Gejala negatif - ini merujuk pada elemen yang diambil dari individu. Misalnya, tidak adanya ekspresi wajah atau kurangnya motivasi.
3. Gejala kognitif - ini mempengaruhi proses berpikir seseorang. Mereka mungkin gejala positif atau negatif, misalnya, konsentrasi yang buruk adalah gejala negatif.
4. Gejala emosional - ini biasanya gejala negatif, seperti emosi tumpul.
Baca Juga : Disebut Ratu Nyinyir, Nikita Mirzani Dibuat Bungkam Didi Riyadi Karena Hal Ini
Sedangkan gejala utama yang akan muncul pada penderita adalah:
1. Delusi, pasien menampilkan keyakinan salah, yang dapat mengambil banyak bentuk, seperti delusi penganiayaan atau delusi keagungan.
Mereka mungkin merasa orang lain berusaha mengendalikan mereka dari jarak jauh. Atau, mereka mungkin berpikir mereka memiliki kekuatan dan kemampuan luar biasa.
2. Halusinasi, mendengar suara jauh lebih umum daripada melihat, merasakan, merasakan, atau mencium hal-hal yang tidak ada.
Namun, orang dengan skizofrenia mungkin mengalami berbagai macam halusinasi.
Baca Juga : Sebulan Lahir, Wajah Bule Anak Raisa Akhirnya Tertangkap Kamera! Begini Parasnya
3. Gangguan pikiran, orang tersebut dapat melompat dari satu subjek ke subjek lain tanpa alasan yang logis. Speaker mungkin sulit untuk diikuti atau tidak menentu.
Pengobatan dapat membantu meringankan banyak gejala skizofrenia. Namun, sebagian besar pasien dengan gangguan tersebut harus mengatasi gejala seumur hidup.(*)
Artikel ini pernah tayang di laman Gridhealth.id dengan judul Dicakar Kucing, Remaja Lelaki 14 tahun Alami Gangguan Mental Skizofrenia! Kok Bisa?
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR