NOVA.id - Perpisahan antara pasangan terkadang berakhir dengan tidak baik.
Tak jarang mereka akan berkonflik dan menyalahkan satu sama lain karena masalah yang ada dalam hubungannya.
Hal ini pula yang sepertinya terjadi pasangan mantan suami istri dari Pakistan.
Baca Juga : Mengira Anak Mahfud MD Orang Tidak Mampu, Begini Reaksi Sang Dosen Saat Ketahui Kebenarannya
Setelah resmi bercerai secara sadis seorang pria memotong lidah sang istri menggunakan gunting.
Dia takut mantan istri yang baru saja diceraikannya itu akan menjelekkannya setelah berpisah.
Polisi Pakistan pun akhirnya menangkap sang pria atas tuduhan melukai, menyiksa dan memukuli istrinya setelah dia secara lisan menceraikannya.
Baca Juga : Diam-Diam Bercerai dengan Polisi, Anissa Bahar Ternyata Telah Menjanda Selama 3 Tahun
Ayah dari perempuan itu melaporkan kejadian tersebut setelah tahu anaknya menjadi cacat karena serangan tersebut.
Akhirnya pria tersebut dapat ditangkap di daerah Pindi Bhattian di distrik Hafizabad sehari setelah melakukan penyerangan.
Sebelum peristiwa tersebut terjadi, perempuan malang tersebut sempat mengatakan bahwa suaminya akan membunuhnya.
Baca Juga : Suku Kanibal di Halmahera Serang Warga dengan Membabibuta Sampai Memakan Korban
Ayah perempuan tersebut tak ada di rumah saat peristiwa terjadi.
Tersangka membawa korban ke sebuah ruangan, mengunci pintu dan melakukan hal sadis tersebut.
Hidup perempuan tersebut dapat selamat karena ibu korban berteriak meminta pertolongan pada orang di sekitarnya.
Baca Juga : Bahaya, Nasi Sisa Semalam Bisa Sebabkan Tubuh Keracunan Jika Dipanaskan Lagi
Ayah korban menyelamatkan sang anak melalui atap rumah, ternyata tersangka telah meminta seseorang menunggunya di depan rumah untuk melarikan diri.
Dikutip dari mirror.co.uk, Pakistan masuk negara terburuk di dunia untuk perempuan menurut Georgetown Institute's Women, Peace and Security Index.
Baca Juga : Sebelum Nikahi Syahrini, Tetangga Ungkap Reino Barack Tinggal Bersama Luna Maya Selama 2 Tahun
Laporan tahun 2017/2018, tercatat perempuan Pakistan dipaksa melakukan pernikahan dini dan hal itu membuat mereka rentan mengalami kekerasan yang parah. (*)
Source | : | mirror.co.uk |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR