NOVA.id - Kasus kecelakaan di jalan raya masih sering terjadi, untuk itu jangan sampai kita celaka saat berkendara. Kita harus tahu teknik pengereman yang tepat.
Teknik pengereman saat mengendarai mobil bisa jadi salah satu faktor mencegah kecelakaan.
Untuk itu penting bagi kita mengatur jarak dan melakukan pengereman yang tepat saat berkendara, terutama di jalan tol.
Baca Juga : Bella Luna Dinikahi Pakai Buku Nikah Palsu yang Dibeli di Pasar
Asal tahu saja, jalan tol adalah jalan bebas hambatan. Artinya, mobil-mobil yang melintas di jalan tersebut melaju dengan kecepatan tinggi.
Meski begitu, pemerintah sudah mengatur melalui Peraturan Menteri Perhubungan pasal 3 ayat 4 tentang batas kecepatan berkendara, salah satunya di jalan tol.
Batas kecepatan yang diatur dalam peraturan tersebut, salah satunya di jalan tol disebutkan paling rendah 60 km per jam dalam kondisi arus bebas, dan paling tinggi 100 km per jam untuk jalan bebas hambatan.
Menurut Sony Susmana, instruktur di Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), ada dua metode untuk mengenali jarak yang aman antara kendaraan kita dengan kendaraan di depannya.
Metode pertama ya berdasarkan jarak dan kecepatan. Jadi jika kita melaju 100 km/jam, jarak terbaik dengan kendaraan di depan kita adalah 100 meter.
Metode kedua berdasarkan reaksi kita sebagai manusia.
Baca Juga : Adegan Iklan Syahrini dan Reino Barack Ini Jadi Sorotan, Seperti Apa?
Satu detik pertama digunakan saat kita berpindah dari gas ke rem, kemudian satu detik berikutnya adalah reaksi saat kita melakukan pengereman, dari yang longgar hingga menekan pedal rem lebih kuat.
Satu detik lagi tergantung kondisi lingkungan di sekitar mobil.
“Jadi total butuh 3 detik jarak aman dengan kendaraan di depannya,” kata Sony.
Setelah kita mengatur jarak kendaraan, masih ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu melakukan pengereman yang tepat.
Saat berkendara di jalan tol, kita harus bisa ngerem kendaraan dengan teknik yang pas. Menurut Sony, ada 3 teknik pengereman saat mengendarai mobil.
“Pertama adalah teknik Squeeze. Ini teknik yang direkomendasikan, karena kita seperti enggak melakukan pengereman. Jadi sangat halus sekali,” ujar Sony.
Baca Juga : Bongkar Kebenaran Hubungan Muzdalifah dan Fadel Islami, Hilda: Semua Terbantahkan!
Teknik Squeeze ini dilakukan dengan cara menekan pedal rem, kemudian melepas, dan menekan lagi berulang-ulang dengan cara yang lembut, sehingga enggak dirasakan pengemudi.
Kemudian teknik kedua adalah teknik Stab, dilakukan dengan cara sama namun lebih cepat.
“Tekanan pada pedal rem sekitar 75 – 80 persen, jadi agak keras agar laju kendaraan cepat berkurang,” tambah Sony.
Sedangkan teknik terakhir adalah Treshold, di mana kita melakukan emergency breaking, dengan tekanan pengereman di atas 85 persen.
Pada pengereman ini, ujungnya bisa saja kita kecelakaan. Namun begitu, semua tergantung dari kemampuan pengendara, kondisi mobil, dan kondisi lingkungan saat melakukan pengereman.
Lantas, apa yang ideal untuk kita?
Baca Juga : Tak Kalah dari Gisel dan Wijin, Gading Marten Sambangi Rumah Sophia Latjuba!
“Yang ideal buat pengemudi wanita adalah menjaga jarak 100 meter dengan pengendara di depan, dan menahan batas kecepatan 100 km per jam,” kata Sony.
Sony menambahkan, bahwa batasan itu ditentukan karena reaksi perempuan dianggap lebih lambat dibanding laki-laki dalam berkendara.
Anda setuju? (*)
Penulis | : | Muhamad Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR