NOVA.id – Selvi Ananda, menantu Presiden Jokowi, rupanya punya cara positif untuk memberikan pola asuh pada anaknya, Jan Ethes.
Selvi Ananda tahu betul, jika Jan Ethes lahir di generasi serba digital, yang membuatnya memilih untuk tegas terhadap pemakaian gawai untuk anaknya.
Pola asuh Selvi Ananda terhadap Jan Ethes ini tentu menjadi sorotan publik.
Ya, Selvi Ananda memilih untuk tidak memberikan gawai terhadap Jan Ethes untuk membuat sang buah hati terhindar dari gangguan berbicara.
Pola asuh inilah yang justru banyak dilupakan oleh orangtua zaman sekarang.
Memang tak bisa dipungkiri bahwa di zaman serba digital ini gawai bisa memainkan beragam macam peran dalam kehidupan manusia.
Termasuk sebagai teman bermain si kecil lewat sejumlah game.
Tapi nampaknya hal ini tidak diterapkan oleh Selvi Ananda dan Gibran Rakabuming Raka.
Dalam postingan yang diunggah MUA bernama akun @victoria_makeupatelier tersebut, sang MUA menuliskan bahwa selama Selvi Ananda didandani, Jan Ethes sama sekali tidak menyentuh gadget.
Baca Juga : OOTD Artis: Pamer Kemesraan dengan Reino Barack, Syahrini Pakai Kaus Oblong Rp7 Juta!
Duduk di pangkuan Selvi Ananda, Jan Ethes justru asyik makan snack kegemarannya, bukan bermain gadget.
"Sederhana banget dan lembut aku kagum hari ini melihat perilaku Jan Ethes juga yang tidak menyentuh gadget sama sekali anteng duduk di pangkuan ibunya sambil dirias dan hanya memegang snack kesukaannya," tulis @victoria_makeupatelier pada 2 hari yang lalu.
Sebenarnya, bagaimana sih pola asuh anak dan pengaruh gawai jika dilihat dari segi psikologis dan medis?
Dalam sebuah artikel terbitan Tribunnews.com (12/12/2018), ternyata membiarkan anak berlama-lama main gadget dapat membuat si Anak lambat berbicara.
Psikolog anak Ayoe Sutomo menyebutkan telat bicara tersebut karena ada aspek pada diri anak yang tidak terstimulasi di antaranya aspek komunikasi.
Aspek komunikasi ini terganggu lantaran anak yang bermain gadget biasanya hanya melakukan komunikasi satu arah alias mendengar saja.
"Kalau tidak terstimulasi dari aspek karena ketika kemampuan berbicara anak dipengaruhi dengan bagaimana dia berinteraksi dan distimulus dengan lingkungan sekita," papar Ayoe Sutomo kala ditemui Tribunnews.com di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Akibatnya kosa kata yang diingat si anak hanya sedikit dan biasanya hanya mengingat kata-kata yang disebutkan dalam gawai saja.
Alhasil, anak akan mengalami kesulitan saat mencoba mengerti apa yang dikatakan oleh lawan bicara."Ketika tidak ada pembicaraan dua arah mungkin anak bisa bicara, tapi copying dalam artian mengikuti apa yang di gadget," tambah Ayoe Sutomo.
Baca Juga : Bisa Bikin Menu ala Restoran Gastronomi di Rumah, lo! Begini Caranya
Selain membuat anak lambat berbicara, ada juga dampak lain yang cukup berbahaya jika membiarkan anak bermain gadget.
Mengutip artikel terbitan Nakita.ID, setidaknya ada 7 hal berbahaya jika kita membiarkan anak bermain gadget.
Menghambat perkembangan kognitif anak sehingga menyebabkan sulit fokus dan gangguan pendengaran.
Baca Juga : Dilaporkan ke Polisi oleh Syahrini, Lia Ladysta Minta Maaf Terlajur Keceplosan
1. Menyebabkan obsesi berlebihan yang meningkatkan agitasi dan amarah jika orangtua mengambil gadget dari mereka.
2. Memperbesar resiko penurunan perkembangan fisik karena anak jarang melakukan aktivitas fisik seperti jalan-jalan yang bisa merangsang pertumbuhan mereka.
3. Menghambat sosialisasi dengan teman karena anak hanya akan terpaku pada gadgetnya saja.
Lihat postingan ini di InstagramSemuanya bikin seger mata. Jadi bingung kan milihnya? Kamu #TeamEsCendol atau #TeamEsTeler ?
4. Meningkatkan resiko obesitas akibat kurangnya aktivitas yang dilakukan si Anak.
5. Radiasi dan sinar biru pada gadget bisa menyebabkan kerusakan mata di usia dini.
7. Memicu pembentukan postur tubuh yang salah seperti membungkuk dan radang di tulang leher.
Artikel ini telah tayang di laman grid.id dengan judul Selvi Ananda Sudah Ambil Langkah Tepat, Jauhkan Anak dari Gadget Ternyata Bisa Selamatkan Buah Hati dari Gangguan Berbicara
Source | : | grid |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR