Tak Puas Berada di Posisi ke-42, Pariwisata Indonesia Targetkan Rebut Posisi 30 di World Economy Forum
kemenpar
Tak Puas Berada di Posisi ke-42, Pariwisata Indonesia Targetkan Rebut Posisi ke-30 di World Economy Forum
Sumbangan devisa dari sektor pariwisata meningkat sejak tahun 2015 dari US$ $12,2 miliar, menjadi US$ 13,6 miliar di tahun 2016, dan meningkat menjadi US$15 miliar pada tahun 2017 lalu.
Tahun 2018 perolehan devisa pariwisata diproyeksikan sebesar US$ 17,6 miliar dengan perhitungan capaian 16,2 juta wisman dikalikan aspa (avarage spending per arrival) atau rata-rata pengeluaran per kunjungan sebesar US$ 1.100/wisman.
“Perolehan devisa pariwisata tahun ini akan menempatkan posisi pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar, mengalahkan atau sejajar dengan devisa crude palm oil (CPO) sebesar US$ 16 miliar berada di urutan teratas,” kata Arief Yahya.
Oleh karenanya, tak heran atas kerja keras Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata membuatnya mendapatkan penghargaan sebagai Menteri Berprestasi Tinggi.
Ketua Pelaksana Penghargaan Prestasi Tinggi Kabinet Kerja, Darma Tyanto Saptodewo menjelaskan, penghargaan ini diberikan untuk mendorong meningkatnya keselarasan antara Kementerian dan Lembaga dalam mewujudkan ketercapaian tujuan pembangunan nasional.
IAMPI menginginkan agar dana masyarakat digunakan untuk kegiatan yang mempunyai manfaat besar bagi masyarakat dan dikelola secara efisien dan efektif.
KOMENTAR