Tidak hanya berperan sebagai pendiri, Boy juga berlaku sebagai penikmat seni yang sudah dibangunnya ini.
"Gue mewakili anak sekarang milenialnya yang gue tahu yang ke mana-mana pasti nyari buat Instagram, makanya ada tempat ini," katanya.
Tentu tak sendiri, selain Boy proyek ini juga dibangun dengan melibatkan delapan investor lainnya yang memiliki visi yang sama.
Baca Juga : Bhineka Tunggal Ika Antarkan Album Dilan 1990-1991 Raih 3 Platinum Award
Yakni memperkenalkan dunia seni yang lebih dalam kepada masyarakat Indonesia, khususnya seni kontemporer dan pop.
"Sebenarnya bukan tempat dengan museum juga sih, ini adalah human creative space, awalnya Motomoto studio just tempat buat foto-foto tapi semakin berkembang karena kita sangat dinamis kreativitas terus bermunculan."
"Akhirnya kita memutuskan untuk add on some artsy yang bisa instalasi karya di dalam museum," tukas Rudy Lazuardi selaku salah satu pendiri tempat ini juga. (*)
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR