NOVA.id - Curhat dengan teman tentang kehidupan pribadi rasanya sering kita lakukan sehari-hari, setuju?
Dari masalah pekerjaan sampai rumah tangga , kita memang merasa lega ketika sudah curhat dengan teman.
Namun, beberapa orang juga ada yang suka curhat dan menceritakan tentang dirinya sendiri, jika kamu demikian mungkin inilah yang terjadi.
Baca Juga : Meriahkan Hari Kartini dengan Gelaran Inspirasi Perempuan Indonesia
Mencintai diri sendiri adalah sesuatu yang sangat berharga untuk membuat hidup menjadi lebih baik.
Namun, bagaimana dengan orang-orang yang suka membicarakan atau menceritakan dirinya sendiri?
Dikutip dari website Asosiasi Psikolog Amerika, www.apa.org, orang yang terlalu banyak menceritakan diri sendiri ke orang lain cenderung menunjukkan bahwa ia adalah orang yang suka caper.
Baca Juga : Sri Mulyani Sambangi Laboratorium Bio Farma untuk Berikan Dukungan Pengembangan Vaksin Terbaru
Dari 150 partisipan, yang diajak bicara dalam rentan satu bulan, peneliti menemukan, orang yang kerap menceritakan dirinya sebagian mengalami masalah psikologi dalam hidupnya.
Beberapa masalahnya adalah sulit berbaur dan memiliki kehidupan yang intoleran atau susah berbagi.
Mereka juga gampang merasa cemas dan cenderung memiliki kelainan histrionik.
Baca Juga : Sosok Rian Jadi Misteri, Kuasa Hukum Vanessa Angel Buat Sayembara Berhadiah Umrah
Kelainan perilaku histrionik adalah sebuah gangguan kepribadian yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan memahami citra dirinya sendiri.
Penderita histrionik cenderung membutuhkan pengakuan dan pujian dari orang lain sebagai tolak ukur untuk menilai dirinya sendiri.
Akibatnya, orang tersebut jadi haus akan perhatian.
Baca Juga : Ivan Gunawan Bagikan Momen Bak Akad Nikah, Caren Delano Bongkar Fakta di Baliknya
Dia pun akan melakukan berbagai cara agar keberadaan atau pengaruhnya diakui oleh orang lain, salah satunya dengan menceritakan diri sendiri.
Peneliti menuturkan, orang yang banyak menceritakan diri sendiri lebih cenderung mengalami depresi ketimbang orang yang lebih suka mendengarkan cerita orang lain.
"Penggunaan kata ganti orang pertama tunggal memperlihatkan bahwa orang yang bersangkutan suka menonjolkan bahwa dirinya sendiri adalah entitas yang berbeda, sedangkan penggunaan kata ganti orang jamak menekankan bahwa orang yang bersangkutan merupakan bagian dari kehidupan sosial," terang ketua tim peneliti Dr. Johannes Zimmerman.
Baca Juga : Diam-Diam Kerap Ambil Properti Syuting Avengers, Chris Hemsworth Diprotes Sang Istri
Kebiasan menceritakan diri sendiri belum bisa disebut sombong, karena tidak ada perilaku merendahkan orang lain.
Selain itu, keinginan untuk selalu menonjol belum bisa dikategorikan sebagai suatu kesombongan kalau sifatnya positif.
Maksudnya adalah bahwa keinginan itu ditunjang dengan kerja keras yang konsisten dan cara-cara yang patut, bukan dengan menghalalkan segala cara.
Baca Juga : Resmi Menikah, Muzdalifah Tampil Anggun Berbalut Kebaya Pengantin Putih
Lihat postingan ini di Instagram
Menonjolkan diri ini perlu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana pun kita berada.
Jika seseorang memiliki prestasi dan hal-hal yang inspiratif, menceritakan diri sendiri bukan lah hal yang negatif.
Namun jika yang ditonjolkan adalah hal-hal biasa yang bisa dicapai oleh banyak orang, maka seseorang tersebut cenderung depresi.
Baca Juga : Bill & Melinda Gates Foundation dan PATH Percayakan Bio Farma untuk Kembangkan Vaksin Baru
Para pakar psikologi sepakat bahwa kelainan perilaku histrionik bukanlah sebuah gangguan yang cukup serius atau berbahaya.
Penderita histrionik memang biasanya pandai bersosialisasi dan membangun relasi dengan orang baru di awal.
Namun, mereka juga tak pandai membina hubungan baiknya karena sifatnya yang selalu ingin lebih unggul.
Baca Juga : Pakai Baju Adat Dayak, Gempi Tampil Cetar Berlipstik Merah Merona
Nah, kalau Sahabat NOVA apakah sering curhat tentang diri sendiri ke teman? (*)
Artikel ini telah tayang di laman intisari.grid.id dengan judul Sering Curhat Tentang Diri Sendiri ke Teman? Ternyata Itu Tanda Bahwa Anda 'Caper
Source | : | intisari |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR