NOVA.id - Penyakit langka yang disebut cacar monyet atau monkeypox ditemukan di Singapura.
Penyakit ini menyerang seorang warga Nigeria yang tengah berada di negara tersebut.
Mengutip Kompas.com, warga Nigeria berusia 38 tahun tersebut tiba di Singapura pada 28 April lalu.
Baca Juga : Ini Persiapan Wajib Buat Ibu-Ibu yang Sering Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor
Hal ini sudah dipastikan pihak Pemerintah setempat, karena ketika menjalani pemeriksaan, warga Nigeria tersebut dinyatakan positif terjangkit penyakit langka monkeypox pada Rabu (08/05).
Kini dikabarkan warga Nigeria yang terjangkit penyakit langka tersebut sudah dalam kondisi stabil dan masih menjalani perawatan di ruang isolasi di Pusat Penyakit Menular Nasional (NCID).
Monkeypox atau cacar monyet pertama kali ditemukan pada hewan monyet di tahun 1958.
Baca Juga : Nyaman dan Aman Naik Motor, Jangan Lupa Pastikan 3 Hal Ini
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan dari hewan ke manusia dan biasanya terjadi di wilayah tengah dan barat Afrika.
Lalu bagaimana gejala penyakit cacar monyet ini?
Biasanya mereka yang terinfeksi dari penyakit monkeypox ini akan mengalami demam, sakit kepala, sakit otot, nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga terjadi ruam pada kulit, mengutip Tribunnews.com.
Baca Juga : Menggemaskan! Disney Berikan Hadiah Animasi Lucu untuk Anak Pangeran Harry dan Meghan Markle
Bahkan dalam beberapa kasusnya, virus ini bisa membuat komplikasi serius seperti pneumonia, radang otak, serta infeksi mata.
Mengutip Tribunnews dari laman Straitstimes (10/05), dikatakan Departemen Kesehatan Singapura, Monkeypox biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
Pasien yang terjangkit sebagian besar akan pulih dalam waktu dua hingga tiga pekan.
Baca Juga : Pernah Ditipu, Ini Tips Alice Norin agar Tak Terjebak Belanja Online
Selain itu, disebutkan juga jika kematian karena penyakit menular ini bervariasi.
Bisa karena wabah, namun kurang dari 10 persen dilaporkan sebagian besar terjadi pada anak-anak.
Seseorang akan tertular jika melakukan kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi virus ini.
Baca Juga : 2 Tahun Tak Bertemu Anak, Tsania Marwa Kini Tuntut Harta Gono-Gini pada Atalarik Syach
Hewan tersebut seperti tikus, kemudian virus juga akan mudah tertular dari perburuan dan konsumsi daging hewan liar.
Memang daging hewan liar merupakan salah satu daging yang banyak diburu dan dijual di kawasan Afrika.
Daging ini disebut menjadi sumber protein yang populer pada beberapa negara di Afrika.
Baca Juga : Tak Dapat Gelar, Putra Pangeran Harry dan Meghan Markle Punya Kebebasan Lebih Dibanding Sepupunya
Penularan monkeypox antar manusia memang memungkinkan namun masih terbatas.
Ini karena seseorang hanya akan tertular apabila memiliki gejala ruam pada kulit, khususnya.
Untuk penyebaran virus, khususnya terjadi melalui pernapasan dan tetesan.
Selain itu juga biasanya penularan memerlukan kontak tatap muka dalam jangka waktu panjang. (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Winggi |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR