NOVA.id - Pesinetron Alice Norin selalu sumringah jika ada yang bertanya tentang putri semata wayangnya, Alita Naora Lawi.
Pasalnya Alice harus menunggu lima tahun sebelum sang buah hati yang kini berusia dua tahun dan makin aktif ini hadir.
"Perkembangannya dia ya sudah semakin hidup lagi. Tadinya masih bayi tidak bisa berdaya, sekarang dia sudah bisa bilang enggak dan nyuruh-nyuruh,” terang Alice.
Baca Juga: Ramuan Tradisional untuk Kecilkan Pori-Pori Wajah dan Menjaga Kulit Tetap Cerah
Saat ditemui baru-baru ini di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Alice mengaku Alita sudah bisa diajak berkomunikasi dan ngobrol meski belum lancar berbicara.
Toh, Alita saja sudah fasih memanggilnya Mami. Makin senang pula Alice ketika putri dua tahunnya ini sudah bisa diajak bergaya.
“Dia udah minta pakai baju, tas, sepatu yang dia pilih sendiri, lo. Aku juga senang dandanin dia dan kita terkenal dengan selalu kembaran, ha-ha-ha," ungkap Alice.
Baca Juga: Umumkan Berkencan dengan Perempuan yang 17 Tahun Lebih Muda, So Ji Sub Tulis Surat untuk Penggemar
Malah, Alice yang memang punya usaha baju untuk anak dan ibu ini sudah jadi inspirasi untuk ibu-ibu lainnya.
"Kayak inspirasi untuk emak-emak yang mau kembaran persis sama dengan anaknya,” ujar Alice.
Betapa tidak, sulung tiga bersaudara ini kan baru kali ini merasakan punya “kembaran” yang bisa diajak bergaya bersama.
Baca Juga: Tajir Melintir, Pria Ini Sewa Mall Demi Lamar Model Victoria's Secret
Pasalnya, kehadiran anak perempuan dalam kehidupannya itu seketika membuat Alice bak lahir kembali.
Terlebih, beruntungnya Alice yang mengaku kalau Alita sudah mengerti dengan kesibukan sang mami dan papinya, Alvin Yudhapatria.
“Dia belum seratus persen ngerti. Tapi untung kerja orang tuanya fleksibel. Meski di rumah harus kerja, ya enggak apa-apa yang penting tetap sama Alita,” terang Alice.
Alice dan Alvin kompak menjadikan putri semata wayangnya prioritas utama dan tak ingin melewatkan tiap fase pertumbuhanya.
Tuh kan, betapa ramahnya Alice ketika ia bercerita tentang Alita meski ia kerap dianggap sebagai seorang yang angkuh. (*)
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR