Partikel makanan tidak bisa dicerna dan tak bisa diserap.
“Akibatnya akan menimbulkan pembusukan dalam saluran cerna. Bahan-bahan ini menghasilkan racun yang oleh tubuh diserap dan masuknya ke lever. Akibatnya, lever harus kerja berat untuk menetralisir racun agar tidak menjadi toksin (zat beracun).” tambah dokter Ekky.
Meski tak masalah bagi seseorang yang masih muda, tapi tentu saja jangan dibiasakan berbuka dengan cara seperti itu.
Baca Juga: Bule Inggris Polly Alexandria Akhirnya Pulang ke Indonesia Bertemu Nur Khamid, Netizen Bahagia!
“Namun, ada juga orang yang merasa badannya lemas usai berbuka. Penyebabnya bukan karena puasa. Karena dalam 3 hari berpuasa, tubuh sudah bisa beradaptasi dengan kondisi pola makan yang berubah saat puasa.”
Dikatakan jika penyebab lemas tersebut karena saat lever membuat senyawa untuk menetralisir toksin tadi, membutuhkan oksigen yang sebagian besar diambil dari otak.
“Akibatnya otak dikorbankan sehingga membuat orang tidak konsentrasi, mengantuk, dan tidak bisa berpikir,” jelas dr. Ekky sambil menyarankan ikuti aturan berbuka dengan cara sederhana. “Makanlah dengan yang manis atau yang molekulnya sederhana," jelas dokter Ekky.
Baca Juga: Data Insight Terbaru Google, Ini Hal yang Banyak Dicari Masyarakat Selama Ramadan
KOMENTAR